BANTENRAYA.COM – Dalam rangka menumbuhkan budaya literasi dan menyiapkan generasi muda yang kritis serta produktif, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cilegon menggelar Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Ilmiah bagi para siswanya.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula utama madrasah ini menghadirkan penulis produktif, penggiat literasi dan kolumnis beberpa media cetak dan online Banten yakni Malik Fatoni, dosen Universitas Bina Bangsa, sebagai narasumber utama.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan siswa yang tergabung dalam organisasi madrasah, OSIM dan ekstrakurikuler jurnalistik.
BACA JUGA: Wuling Mitra EV Resmi Diperkenalkan, Tangkap Peluang Segmen Komersial
Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Cilegon, Hj. Maryati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk memperkuat tradisi menulis, dan menumbuhkan kesadaran berpikir ilmiah di lingkungan pendidikan Islam.
Alasan Pelatihan Jurnalistik di MAN 1 Cilegon
“Kami ingin siswa MAN 1 Cilegon tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mampu menulis dan menyuarakan gagasan yang konstruktif. Literasi adalah jalan menuju perubahan,” ujarnya.
BACA JUGA: Kasus Pemukulan Siswa di SMAN 1 Cimarga, Kepsek Terancam Dinonaktifkan
Sementara itu, dalam penyampaian materinya, Malik Fatoni menekankan bahwa keterampilan menulis adalah bagian dari kecerdasan berpikir, dan kemampuan berkontribusi terhadap masyarakat.
Menulis bukan sekadar menyusun kalimat, tapi cara berpikir dan berargumen secara ilmiah. Siswa madrasah harus berani menulis agar dapat menyampaikan pandangan dan gagasan yang mencerahkan publik, tutur dosen Universitas Bina Bangsa itu di hadapan peserta.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan dua sesi utama. Sesi pertama membahas dasar-dasar jurnalistik, seperti teknik menulis berita, prinsip 5W+1H, dan etika jurnalistik.
BACA JUGA: Akui Tak Tahu Kronologi Penamparan, Siswi SMA Negeri 1 Cimarga Hanya Ikut-ikutan Mogok Sekolah
Sesi kedua berfokus pada penulisan karya ilmiah populer, meliputi perumusan ide, pengumpulan data, serta penyusunan tulisan agar menarik dan relevan untuk pembaca umum.
Selain teori, kegiatan juga diisi dengan praktik langsung menulis berita tentang kegiatan pelatihan itu sendiri.
Beberapa hasil tulisan terbaik peserta akan diterbitkan dalam buletin internal madrasah dan laman resmi MAN 1 Cilegon.
BACA JUGA: Kota Cilegon vs Balikpapan, Sama-sama Kota Industri Mana yang Lebih Unggul
Menurut Malik Fatoni, pelatihan seperti ini sangat penting untuk memperkuat posisi madrasah sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga pengembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis.
“Madrasah adalah benteng moral sekaligus laboratorium intelektual. Dari sini harus lahir penulis-penulis muda yang mampu berbicara lewat karya, bukan sekadar opini kosong,” tegasnya.
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi tentang berbagai isu aktual yang dapat dijadikan bahan tulisan ilmiah maupun berita sekolah. ***