BANTENRAYA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih akan mengalami kenaikan pada pasar saham Kamis 25 September 2025.
Kenaikan IHSG atau saham tersebut masih akan terjadi karena faktor pengumuman data inflasi Amerika Serikat
.
Nantinya untuk saham, pada investor akan menunggu bagaimana hasil data inflasi AS tersebut yang akan berkaitan dengan kebijakan The Fed atau bank sentral Amerika Serikat dalam penentuan suku bunga.
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman menjelaskan, IHSG saham ditutup pada posisi naik 0,02 persen.
Untuk sekarang investor saham masih akan menunggu pengumuman inflasi AS pada Jumat nanti, sehingga itu berkaitan dengan suku bunga yang akan ditentukan The Fed.
BACA JUGA : APBN Tahun 2026 Telah Disahkan, Ini Sejumlah Saham Yang Berpotensi Diuntungkan
“Market masih menunggu US Inflation pada Jumat nanti , ini penting karena investor ingin mengetahui langkah The Fed nanti,” katanya, Kamis 25 September 2025.
Fanny menyatakan, potensi IHSG saham sendiri masih cukup baik dan akan mengalami kenaikan.
“Saham masih bisa mengalami kenaikan,” jelasnya
Berdasarkan trafik ini sejumlah saham pada sesi I pembukaan pasar saham, dimana big bank dari sektor finansial masih naik turun untuk sejumlah emiten.
BCA PT Bank Central Asia Tbk kapital 970,79 triliun nilai saham 7.775 poin mengalami penurunan minus 1,27 persen.
BACA JUGA : Harga Saham EMAS Berpotensi ARA 3 hingga 5 Kali
BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kapital 625,63 triliun nilai saham 4.250 poin mulai naik 0,72 persen.
BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kapital 407,33 triliun nilai saham 4.390 poin mulai turun 0,45 persen.
BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kapital 156,57 triliun nilai saham 4.190 poin mulai turun 0,24 persen.
BNLI PT Bank Permata Tbk kapital 180,18 triliun nilai 5.200 poin naik 4,42 persen.
BRIS PT Bank Syariah Indonesia Tbk kapital sebesar 122,7 triliun nilai 2.690 poin naik 1,13 persen. (***)
T