BANTENRAYA.COM – Sebanyak 12 pramuka berkebutuhan khusus perwakilan Provinsi Banten, berangkat pada hari ini, Rabu, 13 Agustus 2025, menuju Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, untuk mengikuti Perkemahan Pramuka Berkebutuhan Khusus atau PPBK Nasional 2025 setelah dilakukan pelepasan secara simbolis oleh Gubernur Banten, Andra Soni pada Selasa, 12 Agustus 2025 kemarin.
Keberangkatan mereka menjadi simbol bahwa keterbatasan fisik maupun mental tidak membatasi semangat untuk berpartisipasi di ajang nasional.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Banten, Septo Kalnadi, mengatakan seluruh peserta berasal dari berbagai daerah di Banten, dengan komposisi enam putra dan enam putri.
“Jadi mereka yang berangkat pada hari ini berjumlah 12 orang peserta, 6 putra 6 putri. Karena ini berkebutuhan khusus, masing-masing peserta didampingi seorang pendamping, sehingga total anggota kontingen ada 24 orang,” kata Septo kepada bantenraya.com.
Baca Juga: Sudah Digelar Lebih Dulu, Pemkot Cilegon Pastikan Tak Ada Parade Budaya di Perayaan HUT RI Tahun Ini
Menurut Septo, keberangkatan ini disiapkan dengan pengawasan ketat, mulai dari fasilitas dan keamanan, guna menjamin kenyamanan peserta selama kegiatan.
“Mereka cenderung lebih nyaman jika bersama pendampingnya. Harapannya, tidak terjadi sesuatu yang fatal,” jelasnya.
Septo menuturkan, para peserta berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Banten seperti Lebak, Tangerang Selatan, Rangkasbitung, serta Sekolah-Sekolah Khusus negeri dan swasta yang ada di Banten.
Septo mengatakan, mereka nantinya akan mengikuti kegiatan selama tujuh hari, mulai 13 hingga 19 Agustus mendatang.
“Ya dari macam-macam daerah, dna nanti mereka akan mengikuti berbagai kegiatan di alam terbuka dengan mengusung tema Pembinaan Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045, sebagai bagian dari peringatan hari anak nasional juga,” jelasnya.
Septo menegaskan, kegiatan PPBK Nasional ini bukan bersifat kompetitif melainkan edukatif.
“Ini bukan kegiatan lomba, tapi kegiatan yang bersifat edukatif, dan dilakukan dalam suasana riang gembira. Tujuannya membangun kemandirian, kerja sama, dan saling menghargai,” tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya saat melepas para peserta, Gubernur Banten Andra Soni menilai, partisipasi ini adalah wujud komitmen terhadap inklusivitas.
“Ini menunjukkan bahwa semua manusia dan anak itu pada hakikatnya sama. Mereka berhak mendapatkan kesempatan seperti teman-teman yang lain,” ujarnya.
Andra meminta agar pembinaan pramuka berkebutuhan khusus dilakukan berkelanjutan setiap tahun, tidak hanya saat ada ajang nasional.
“Ini bentuk daya saing daerah bahwa anak-anak Banten adalah anak-anak berprestasi,” pungkasnya. ***