BANTENRAYA.COM – Jumlah bahan bacaan di Perpustakaan Daerah atau Perpusda Saidjah Adinda Kabupaten Lebak masih masuk dalam kategori minim.
Saat ini, Perpusda Saidjah Adinda sendiri hanya memiliki sekitar 28 ribu eksemplar buku yang terdiri dari berbagai kategori mulai dari kategori umum, agama, ilmu sosial, sejarah dan sebagainya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusar) Kabupaten Lebak, Robert Chandra mengatakan, idealnya jumlah buku di Perpusda Saidjah Adinda sendiri adalah 40 ribu.
Baca Juga: Reaksi NO NA Usai Lagu Shoot Digunakan Jisoo BLACKPINK, Group Vokal Asal Indonesia Histeris
Jumlah tersebut diperbandingkan berdasarkan jumlah masyarakat Kabupaten Lebak. Jumlah itu juga nantinya akan berdampak pada akreditasi perpustakaan.
“Saat ini perpustakan Saidjah Adinda masuk kategori akreditasi B. Jika ingin mencapai akreditasi A, kita masih kekurangan 12 ribu buku, sesuai dengan jumlah kebutuhan ideal,” kara Robert saat dikonfirmasi pada Senin, 21 Juli 2025.
Kendati begitu, Robert menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya hanya mendapatkan anggaran yang sangat minim sekitar Rp14 juta untuk pengadaan buku koleksi Perpustakaan Saidjah Adinda.
Baca Juga: Daftar Lelang Sekda Kabupaten Serang Ida Nuraida Yakin Jadi Sekda Pemkab Serang
Anggaran tersebut, kata dia, diperkirakan hanya akan mampu membeli sekitar 100 eksemplar buku baru.
Padahal idealnya untuk perpustakaan dengan akreditasi B, dalam setahun seharusnya perpustakaan tersebut harus mendapatkan 200 hingga 300 eksemplar buku setiap tahunnya.
“Berapapun yang dialokasikan oleh pemerintah daerah kita akan tetap memaklumi karena adanya kebutuhan lain yang mungkin lebih mendesak,” tuturnya.
Baca Juga: BRI Dukung Penguatan Koperasi Desa Merah Putih Lewat Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
“Untuk itu, kita biasanya mengusahakan lewat jejaring di Perpusnas atau DPR RI agar ada buku-buku baru tanpa lewat APBD,” terang dia.
Robert mengungkapkan, untuk tetap menarik minat masyarakat Kabupaten Lebak agar mau berkunjung ke Perpustakaan Saidjah Adinda, pihaknya biasanya rutin mengadakan kegiatan yang bisa menarik pengunjung.
Seperti bazar buku murah. Selain itu, pihaknya juga mensiasati dengan memaksimalkan pelayanan di Perpustakaan Saidjah Adinda tersebut.
Baca Juga: 2 Truk Tabrakan Adu Kepala di Jalan Raya Anyar-Cinangka
“Jadi kita coba membuat agar Perpustakaan Saidjah Adinda ini senyaman mungkin. Apalagi kebanyakan pengunjung ini anak-anak, nah kita sesuaikan, mulai dari ruang baca yang nyaman, studio mini, hingga ruang preferensi,” terangnya.
Di sisi lain untuk menjangkau pelayanan hingga ke pelosok daerah, Robert menuturkan bahwa Perpustakaan Saidjah Adinda juga menyediakan fasilitas perpustakaan keliling (Perpusling) yang menggunakan dua unit mobil.
Kata dia, Perpusling itu sendiri saat ini baru menjangkau sekitar 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Punya Berbagai Usaha, Kopdes Ranjeng Jadi Percontohan di Banten
“Dengan segala keterbatasan, kita coba memberikan pelayanan lewat Perpusling itu. Jadi biasanya itu kalau ada permohonan, seperti dari mahasiswa yang sedang KKM, atau memang rutinitas kita yang jalurnya sudah ditetapkan,” terangnya.
Sementara salah satu pengunjung Perpustakaan Saidjah Adinda, Muhamad Azhar (21) menyampaikan beberapa kritik yang harus diperhatikan.
Mulai dari buku referensi yang kurang lengkap, hingga kondisi air conditioner (AC) yang kurang dingin.
Baca Juga: Duel Panas! Timnas Indonesia vs Malaysia di ASEAN Championship Mandiri Cup 2025
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memberikan perhatian lebih terhadap Perpustakaan Saidjah Adinda sebagai salah satu fasilitas umum yang mampu meningkatkan minat baca masyarakat.
“Kebetulan ada beberapa tugas dari kampus dan butuh referensi, cuma memang beberapa tidak ditemukan,” katanya.
“Lainnya seperti AC juga agak kurang dingin. Tapi sekarang agak mendingan ketimbang tahun lalu,” kata Azhar. ***