BANTENRAYA.COM – Buntut video viral dugaan permintaan jatah proyek senilai Rp 5 triliun kepada pihak yang diduga berasal dari Chengda Engineering Co oleh sejumlah pengusaha lokal, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon diperiksa penyidik Subdit Kamneg (Keamanan Negara) Ditreskrimum Polda Banten.
Dalam pantauan di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim tengah diperiksa oleh penyidik.
Hingga pukul 12.30 WIB, pria yang disapa Abah Salim itu keluar dari ruang penyidik untuk beristirahat melaksanakan sholat Dzuhur.
Baca Juga: Diduga Sengaja Dibuang, Mayat Bayi Ditemukan Pemulung di Tumpukan Sampah TPAS Cilowong
Saat dimintai keterangan oleh awak media, Muhammad Salim enggan memberikan komentar terkait kedatangannya ke Polda Banten. Dia menyebut masih diperiksa oleh penyidik kepolisian.
“Iya belum selesai. Belum (memberikan komentar-red),” katanya.
Sementara itu sumber internal Kepolisian mengatakan, pada Kamis (15/5/2025) ini, penyidik telah memanggil semua pihak yang ada dalam video. Diantaranya, Ketua Kadin Cilegon, Ketua HIPMI Cilegon, pihak Chandra Asri dan Chengda Engineering Co.
Baca Juga: Kemenag Cilegon Minta Jemaah Haji Patuhi Beberapa Larangan Barang Bawaan dari Jenis Tasnya
“Iya (semua yang ada dalam video-red). Untuk hari ini dari Kadin, Chandra Asri sama Chengda,” katanya.
Dia menjelaskan para pihak yang hadir di Polda Banten, harusnya menjalani pemeriksaan pada Rabu (14/5/2025) kemarin. Namun tertunda lantaran adanya pertemuan dengan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu di Jakarta.
“Jadinya hari ini, kemarin ada pertemuan di Jakarta. Untuk besok (Jumat 16 Mei 2025) dari pihak HIPMI,” jelasnya.
Baca Juga: Jubilee Marisa Dianggap Ngikutin Gaya Mantan Istri Ardhito Pramono, Netizen: Obses Banget Sama Jean
Dari keterangan sementara yang diperolehnya, pertemuan dalam video yang viral itu merupakan pertemuan lanjutan. Dimana, para pengusaha di Cilegon meminta pihak Chengda untuk melibatkan pengusaha lokal dengan nilai mencapai Rp5 triliun.
“Sebenarnya pihak Chengda sudah menerima, cuma mereka minta data perusahaannya untuk diajukan (berkompeten dibidangnya atau tidak-red) ke pusat (Perusahaan di China-red). Mereka sebetulnya bisa (tanpa pengusaha lokal-red) karena perusahaan besar,” jelasnya.
Dia menegaskan saat ini pihaknya masih mendalami adanya dugaan pemerasan dan pengancaman, yang dilakukan oleh orang yang ada dalam video tersebut.
Baca Juga: Pulau Kapoposang Jadi Bukti Nyata Aksi BRI Menanam Grow and Green untuk Laut yang Lestari
“Belum butuh itu (Ahli bahasa), karena dari bahasanya sudah ada ancaman,” tegasnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan jika pihaknya melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten tengah menyelidiki dugaan permintaan proyek triliunan tersebut.
“Iya benar sedang dalam penyelidikan,” katanya saat dikonfirmasi Selasa 13 Mei 2025.
Baca Juga: Terinspirasi Kebijakan KDM, Wagub Banten Usul Anak Tawuran Dikirim ke Asrama Militer
Diketahui, dalam video yang beredar di medsos, sejumlah pengusaha lokal dan anggota Kamar Dagang Industri atau Kadin Cilegon tengah berdialog dengan perwakilan perusahaan Chengda Engineering Co.
Diketahui kontraktor asal China itu, rencananya akan menggarap proyek pembangunan di Chandra Asri Alkali (CAA).
Salah satu perwakilan yaitu yang diduga Ketua Kadin Cilegon Muhammad Salim meminta untuk diberikan porsi proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.
Baca Juga: 6 Ide Kegiatan Peringatan Hari Raya Idul Adha 2025 untuk Anak SD, Inspiratif dan Penuh Makna
Bahkan, meminta proyek untuk pengusaha lokal tanpa harus melalui lelang, dengan nilai Rp5 triliun dan untuk Kadin (atau) Rp3 triliun. ***