BANTENRAYA.COM – Sudah 10 tahun, petani padi di Kampung Pasir Gebang, Desa Cisarap, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak kesulitan menjual gabah hasil panennya.
Pasalnya, akses jalan menuju kawasan tersebut rusak parah dan berlumpur.
Tak hanya menyulitkan, kondisi itu juga dinilai merugikan para petani karena ongkos yang harus mereka keluarkan ketika hendak menjual hasil panen atau membeli kebutuhan di musim tanam membengkak.
Baca Juga: Balas Dendam ke Mantan, Pria di Serang Sebar Foto Rahasia dan Divonis 3 Tahun Penjara
“Motor kalau ngeguling (terjungkal) itu udah biasa. Pas lagi bawa gabah juga sering. Jalan sama sawah gak ada bedanya, sama-sama berlumpur,” kata salah seorang petani, Ujang kepada Banten Raya pada Minggu, 13 April 2025.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Pemerintah Kecamatan Wanasalam, jalan itu sendiri merupakan akses jalan lumbung pangan Provinsi Banten yang menghubungkan tiga desa, yakni Cisarap , Parungpanjang, dan Cipedang.
Adapun luasan sawah di kawasan tersebut mencapai 2.200 hektare dengan tiga kali masa panen dalam setahun.
Baca Juga: Cegah Calo dan Pungli, Polres Serang Siagakan Tim Saber Pungli di Samsat Cikande
Ujang menyebut, seharusnya dengan peranannya yang vital sebagai akses lumbung pangan, jalan tersebut dijadikan prioritas pembangunan bagi pemerintah, baik daerah maupun pusat.
“Tapi kenyataannya dari 2014, dari saya SMP jalan itu kondisi rusak. Bahkan makin parah, hingga sekarang seperti kubangan kerbau,” tuturnya.
Kata dia, jalan Desa Parungpanjang dan Jalan Desa Cipedang sudah dicor, sedangkan jalan di Kampung Pasir Gebang masih tetap saja rusak dan tidak kunjung diperbaiki.
Baca Juga: Modus Penertiban Plat Nomor, Pria Asal Lampung Jadi Korban Polisi Gadungan
Tak hanya digunakan petani, jalan itu juga rupanya akses utama warga, termasuk anak-anak sekolah.
“Ini adalah akses utama kami ke mana-mana, dan satu-satunya jalan yang dipakai semua warga. Tapi kenapa dari dulu kondisinya begini terus, tidak pernah ada perbaikan,” imbuhnya.
Sementara Plt Camat Wanasalam, Cece Saputra mengatakan bahwa kondisi jalan yang rusak itu terjadi karena pemerintah tidak punya anggaran.
Sejauh ini, pihaknya tengah mengupayakan agar jalan tersebut dibangun oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Pengedar Sabu Asal Sumsel Diciduk Polres Serang, Polisi Temukan 3 Paket Barang Bukti
“Memang sudah lama rusak, dan itu juga memang akses ke lumbung pangan Provinsi Banten bahkan. Tapi kita sudah upayakan dan memohon ke pemerintah pusat agar dibangun,” ucap Cece.
Cece menjamin pihaknya akan terus memperjuangkan agar jalan tersebut benar-benar bisa dibangun, mengingat jalan tersebut memiliki peran vital sebagai akses jalan ke lumbung pangan.
“Mudah-mudahan secepatnya bisa dibangun. Kita sudah perjuangkan lewat Musrenbang,” imbuhnya.***