BANTENRAYA.COM – Pjs Wali Kota Cilegon Nana Supiana meminta perpustakaan tidak hanya menjadi tempat untuk membaca buku secara manual.
Namun, perpustakaan harus menyediakan berbagai akses buku secara elektronik atau digital.
Termasuk, nanti pada saat Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Cilegon tersedia pada 2025 dengan gedung baru yang lebih besar.
Nana mengatakan, akses literasi diharapkan tidak hanya bertumpu pada buku yang manual saja. Namun, karena modernisasi maka fasilitas perpustakaan digital dan perangkatnya harus disediakan perpustakaan.
“Negara maju selalu diawali dengan kekuatan literasi, kekuatan membaca. Namun, di era modern ini, membaca tidak hanya terbatas pada buku fisik. Perpustakaan ke depan harus menjadi tempat di mana masyarakat bisa mengakses pengetahuan melalui berbagai media, termasuk perangkat digital. Literasi harus lebih dari sekedar membaca, tetapi juga berbagi pengetahuan,” katanya.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Angka Stunting, Sekda Paparkan Metonde Penanganan di Hadapan Perwakilan Jepang
Nana menyatakan, kedepan ada pembangunan perpustakaan senilai Rp11 miliar dari pusat. Untuk itu, fasilitas yang tersedia juga harus sudah lengkap baik buku manual dan digital.
“Kami tentu berharap agar proses pembangunannya nanti dapat berjalan lancar, penuh kehati-hatian. Setelah jadi, tentu harapannya bisa bermanfaat buat meningkatkan literasi masyarakat Kota Cilegon,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon Ismatullah mengungkapkan, gedung perpustakaan nantinya tidak hanya menjadi tempat baca buku secara manual. Namun, konsepnya akan dibuat secara modern.
“Konsep perpustakaan modern yang diusung akan mendukung interaksi masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan melalui berbagai platform digital dan fisik,” jelasnya.
Bahkan, papar Ismat, tidak hanya juga tempat membaca saja. Namun, juga diskusi dan berbagai pertemuan bisa dihadirkan dalam konsep perpustakaan modern.
Baca Juga: Bawaslu Ajak Wartawan Lakukan Pengawasan Pilkada di Cilegon
“Pembangunan gedung rampung pada akhir 2025 dan akan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, mendukung program literasi, serta menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inklusif,” pungkasnya. (***)

















