BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten mengimbau kepada masyarakat agar tidak mempercayai jika ada oknum yang menjanjikan dapat membantu meloloskan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian, Kinerja, dan Disiplin pada BKD Banten, Aan Fauzan Rahman yang menyampaikan bahwa, pihaknya kerap mendapati laporan tentang adanya oknum-oknum calo yang memanfaatkan ketidaktahuan dan kepolosan masyarakat terkait dengan penerimaan pegawai ASN atau PPPK.
Baca Juga: Bidik Target Menang di Pilkada 2024, PDIP Lebak Terus Panaskan Mesin Partai
“Sekarang ini disinyalir banyak oknum-oknum calo yang menawarkan bisa meloloskan PPPK. Dengan banyaknya jumlah (P3K yang diajukan BKD Banten,-red), makin banyak juga target konsumen yang dibawah ini (masyarakat, -red),” kata Aan kepada Banten Raya, Rabu (25/9/2024).
“Dan sinyalir sudah banyak yang kena (tipu, -red),” sambungnya.
Aan mengatakan, para oknum calo itu menawarkan bisa meloloskan PPPK dengan meminta imbalan berupa sejumlah uang. Ia mengungkapkan bahwa adapun jumlah uang yang diminta pun beragam, mulai dari Rp5 juta hingga puluhan juta.
Baca Juga: Butuh 1.000 Orang Lagi, Pendaftaran Rekrutmen PTPS di Lebak Belum Memenuhi Target
“Banyak lah (laporan, -red), yang sekian-sekian (bayar ke calo, -red). Masyarakat yang mengeluh, kita hanya bisa mengimbau (untuk nggak percaya oknum calo, -red),” kata Aan.
“Kalau dihitung satu persatu (yang lapor tertipu, -red) saya tidak menghitung. Tapi informasi itu selalu ada. Dari mulai yang kecil-kecil lah. Ada yang Rp5 juta Rp10 juta sampai puluhan juta lainnya itu ada,” tambahnya.
Aan juga menjelaskan, dengan semakin canggihnya teknologi, juga semakin beragam oknum-oknum calo menipu masyarakat. Aan juga mengungkapkan, untuk wilayah yang paling sering jadi sasaran para oknum calo yakni di daerah Banten selatan.
“Kebanyakan yang kena tipu itu daerah selatan. Mereka sampai jual sawah, jual apa lah, pokoknya daerah selatan itu paling banyak (kena tipu, -red),” paparnya.
Sementara, Ketua Forum Honorer Banten, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat utamanya para tenaga honorer untuk tidak percaya dengan para oknum yang menawarkan dan menjanjikan bisa meloloskan menjadi PNS atau PPPK, terutama dengan dalih mengutak-atik data 11.737 honorer Pemprov Banten yang saat ini sudah BKD Banten sampaikan ke pemerintah pusat.
“Jangan percaya. Karena kita sudah diajukan oleh BKD, kita tinggal menunggu waktu untuk teman-teman honorer bisa memperoleh NIP. Jangan percaya, hati-hati,” kata Taufik.
Baca Juga: Melalui PKKMB Uniba Tanamkan Rasa Nasionalisme
“Sesuai undang-undang di pasal 66 kalau per 24 Desember 2024 honorer sudah itu tidak ada, tapi adanya P3K dan ASN. Jadi bohong itu ketika ada teman-teman apa ada calo ataupun orang lain yang menjanjikan akan membantu meloloskan jadi PPPK, karena sudah pasti lolos ko,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala BKD Provinsi Banten Nana Supiana mengatakan, pihaknya juga mengaku heran dengan adanya kasus-kasus penipuan tersebut.
Sebab, kata dia, yang menjadi korban seringkali bukanlah orang yang tidak berpendidikan, melainkan menyandang gelar sarjana.
Baca Juga: Rekening Dana Kampanye Sudah Diserahkan, 3 Paslon Walikota Cilegon Siap Bertarung
“Padahal mereka itu sarjana loh, ko bisa cepet percaya, kenapa nggak diteliti dulu informasinya, di cek ke BKD. Langsung percaya bayar sejuta, bayar sepuluh juta, katanya bisa masuk (jadi PNS, -red), bisa jamin. Jaman sekarang masih bisa digituin temen-temen,” katanha.
“Orang saya yang Kepala BKD aja nggak berani nawarin begituan. Jangankan berani, mikir aja nggak. Terlintas, terfikir begitu-begitu, nggak ada,” pungkasnya.***