BANTENRAYA.COM – Rizki Juniansyah Yasin seorang atlet muda yang kini namanya tengah ramai diperbincangkan.
Pasalnya, Rizki Juniansyah telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang olahraga bergengsi Olimpiade Paris 2024 di Prancis dengan meraih medali emas pada cabang olahraga angkat besi.
Hal itu juga membuatnya mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang sukses meraih emas di ajang Olimpiade.
Pria kelahiran Serang, tanggal 17 Juni 2023 itu berasal dari keluarga yang juga merupakan atlet angkat besi.
Ayahnya merupakan mantan atlet angkat besi nasional bernama Mohammad Yasin yang pernah berprestasi pada ajang SEA Games di tahun 1983 sampai 1993.
Baca Juga: Ini Penyebab PKS Belum Keluarkan Rekomendasi Untuk Zakiyah-Najib di Pilkada Kabupaten Serang
Ibunya, Yeni Rohaeni, juga merupakan atlet angkat besi yang berasal dari Provinsi Banten.
Rizki Juniansyah merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, kedua kakaknya yakni Randy Maulida Yasin dan Riska Anjani Yasin, juga merupakan atlet angka besi dengan segudang prestasi.
Ketertarikannya dalam dunia angkat besi, sudah mulai terlihat sejak dirinya berumur empat tahun.
Hal itu sebagaimana diungkap oleh sang ayah yang juga sebagai pelatih dari Rizki.
Menurut sang ayah, dirinya tidak pernah memaksa Rizki untuk menggeluti dunia angkat besi seperti dirinya.
Baca Juga: Rekomendasi Jajanan Murah di Stadion Maulana Yusuf, Punya Uang 15 Ribu Bisa dapet Makanan Lezat
Namun, karena sering melihat sang ayah dan kakak-kakaknya berlatih, Rizki Juniansyah mulai menunjukkan ketertarikannya dengan mencobanya sedikit demi sedikit.
Bakat yang sudah terlihat itu kemudian diasah oleh sang ayah dengan rutin melakukan kegiatan latihan di tempat latihan sederhana miliknya yang bernama Sasana Angkat Besi Bulldog Gym Banten.
“Ketertarikan Rizki itu terlihat sejak kecil ya, karena mungkin lingkungannya banyak yang angkat besi. Jadi dia mulai tuh main-mainin besi. Kalau saya sih gak pernah maksa ya buat dia ngikutin jejak saya. Tapi dia banyak minta arahan dan masukan dari saya,” kata Yasin.
“Akhirnya, setelah agak besar sedikit saya latih bersamaan juga sama kakak-kakaknya, karena saya lihat ada potensi di dirinya Rizki,” sambungnya.
Berkat latihan rutin yang dilakukan bersama sang ayah, terbukti Rizki Juniansyah akhirnya dapat memenangkan berbagai medali pada beberapa kejuaraan daerah, seperti PPLP 2018, Popda, Porprov, dan PON.
Tak hanya prestasi ditingkat daerah dan nasional, Rizki juga pernah menjuarai berbagai ajang kejuaraan olahraga dunia bergengsi seperti Kejuaraan Asia Junior 2022 di Uzbekistan, Kejuaraan Dunia Junior 2021 di Uzbekistan dan 2022 di Heraklion, SEA Games 2021, SEA Games 2023, Kejuaraan Asia 2024 di Uzbekistan, Kejuaraan Dunia 2024 di Thailand, dan terakhir adalah IWF World Cup 2024 yang diadakan di Phuket, Thailand, pada tanggal 4 April 2024 lalu.
Dalam ajang IWF World Cup Rizki Juniansyah berhasil mengangkat beban snatch sebesar 165 kg dan clean and jerk 201 kg, sehingga mencatat total 365 kg yang saat ini tercatat sebagai rekor dunia.
Akibat prestasinya tersebut, Rizki Juniansyah akhirnya berhasil lolos kualifikasi untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 dan menyabet medali emas.
Menurut pengakuan sang ayah, sebelum bertanding Rizki Juniansyah rutin melakukan latihan selama lima hari perminggu.
Intensitas latihan untuk satu harinya diforsir dengan target selama dua jam, pada pagi hari dan sore hari.
Baca Juga: Gelar Dies Natalis ke-5, Universitas Faletehan Beri Hadiah Umrah Pegawai yang Bekerja Puluhan Tahun
Dengan alat dan tempat latihan yang sangat sederhana, Rizki selalu giat berlatih dan juga banyak meminta arahan dari sang ayah selaku mentornya.
Sebelum menggeluti dunia angkat besi, Rizki Juniansyah sebelumnya juga gemar melakukan hobby bermain motocross.
Akan tetapi, belum pernah ada kejuaraan yang dia ikuti selama bergelut di dunia motocross tersebut.
“Rizki itu kan sebelumnya dia suka main motocross, suatu waktu saya tanya, dia mau nekunin yang mana. Dia tanya balik ke saya, menurut ayah yang mana, katanya. Akhirnya saya bilang, kalau kamu juara angkat besi, kamu bisa beli motor. Tapi kalo juara motor, belum tentu bisa angkat besi,” tutur Yasin.
“Akhirnya, setelah percapakan itu dia mulai sering minta latihan, dan ya terbukti beberapa juara pernah dia dapet,” tambahnya.
Baca Juga: Info Loker PT Mitra Ekspedisi Sejahtera atau JnT Express, Intip Kualifikasi dan Penempatan
Yasin mengatakan, sebelum pergi ke Paris, Rizki Juniansyah sempat meminta doa kepada sang ayah dan kakak laki-lakinya.
Sang ayah tidak bisa ikut menemaninya ke Paris karena sedang mengalami kesulitan untuk berjalan.
Akhirnya, Rizki Juniansyah pergi ke Paris ditemani sang ibunda dan kakak perempuannya.
“Sebelum pergi dia minta doa dan semangat dari saya, dan saya juga tidak memaksakan untuk dia menang emas. Tapi saya minta untuk dia berikan yang terbaik,” paparnya.
“Kalau ngomongin emas, siapa yang gak mau emas, pasti maulah. Tapi kita jaga kondisi mentalnya dia, dan kita semangati untuk dia bisa fokus olimpiade,” sambungnya.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Konsumen Melebihi Ekspektasi, 8.430 Karyawan AHM ikuti KLHN
Yasin mengungkapkan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Rizki Juniansyah menjelang detik-detik pemberangkatan ke ajang Olimpiade Paris 2024.
Persiapan yang dilakukan hanya sebatas pemantapan untuk memulai start awal dan mengatur strategi.
“Kalau persiapan ya dari sebelumnya, rutin latihan sehari dua kali selama lima hari seminggu. Tapi jelang olimpiade kemarin, kita kontrol juga untuk tidak terlalu diforsir. Karena biar kesehatan dan daya tahannya gak terganggu. Paling sebatas kita pemantapan aja. Bebannya gak kita paksa untuk 100 persen, cuma dikirasan 80 sampai 90 persen aja,” jelasnya.
Saat menonton Rizki Juniansyah bertanding pada waktu dini hari, Yasin mengaku sempat tidak bisa tidur dan waswas akibat skor nilai yang tertinggal lumayan jauh dibanding lawannya.
Namun, setelah melihat Rizki berhasil memecahkan rekor dan meraih medali emas, Yasin mengaku bangga dan tenang.
Baca Juga: Jelang HUT RI 17 Agustus, Intip Minuman yang Bisa Bikin Bangkitin Semangat
Ia merasa latihan dan segala persiapan yang telah dilakukan seolah dibayar kontan dengan diraihnya emas oleh Rizki.
Yasin juga mengaku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, dengan raihan prestasi yang didapat oleh anaknya tersebut.
“Saya gak bisa tidur, saya degdegan, tapi pas lihat dia juara saya tenang, senang, dan campur aduk perasaannya. Saya bangga. Karena dia seolah ingin membuktikan bahwa dia bisa melampaui prestasi kakak-kakaknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yasin juga mengatakan, impian Rizki sejak dulu adalah ingin memiliki tempat latihan yang proper dan alat yang bagus.
Ia mengatakan, semoga dengan telah meraih medali emas tersebut, impian Rizky bisa terwujud.
Baca Juga: Domisili Jakarta, Intip Info Loker PT Eonchemicals Putra Terbaru Simak Syarat dan Tupoksinya
“Kalau Rizki dia mau punya tempat latihan yang bagus dan proper. Dan dalam beberapa kali dia juara juga sudah sempat disampaikan ke pemerintah terkait impiannya tersebut,” ucapnya.
“Ketika itu dari Pemerintah Kota Serang sudah sempat mau memberikan lahan untuk bisa dibangun tempat latihan, tapi hanya lahannya aja. Sementara kita uang dari mana untuk ngebangunnya. Jadi akhirnya tidak jadi dan ya di tempat latihan sederhana ini aja akhirnya kita lengkapi dan rapihin sedikit demi sedikit,” lanjutnya.
Yasin berharap, pemerintah bisa lebih memerhatikan nasib-nasib para atlet yang berhasil mengharumkan nama bangsa indonesia.
Selain itu, dia juga minta agar pemerintah tidak hanya memberikan perhatian menjelang detik-detik pertandingan saja, tetapi bisa dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan.***