BANTENRAYA.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon mengungkapkan Universal Health Coverage (UHC) sebagai salah satu faktor peningkatan angka pendapatan yang mencapai Rp. 41 miliar pada Januari sampai Juli 2024.
Wakil Direktur Umum Kepegawaian dan Keuangan RSUD Cilegon Ade Nuryani mengatakan, pendapatan RSUD kota Cilegon mengalami peningkatan setelah adanya program UHC mencapai Rp. 41 miliar.
“Kita berupaya dalam pendapatan sebelum covid, dengan adanya UHC cukup terjadi peningkatan walau tidak terlalu banyak.Dalam satu semester Januari sampai Juli kita sudah diangka Rp 41 miliar lebih. Mudah-mudahan akhir tahun sampai Rp 82 miliar,” kata Ade kepada Banten Raya, Kamis (8/8).
Baca Juga: Terungkap Sudah, Proyek Breakwater Cituis Bukan Dikerjakan Pemenang Lelang
Ade menyampaikan, pada 2022 pendapatan yang diperoleh Rp 71 miliar, kemudian meningkat tahun 2023 Rp 80 miliar.
“UHC sangat berdampak,dan dapat membantu masyarakat juga hanya dengan melakukan penyerahan KTP dan bisa diaktifka saat itu juga,” sambungnya.
Kata dia, penyerahan KTP tersebut nantinya akan ditanggung pemerintah langsung pada hari itu juga aktif.
Baca Juga: Gagal Pesta Sabu, Dua Wanita Cantik Ini Dituntut 10 Bulan Penjara
“Jadi dampaknya bagus buat kita maupun masyarakat. Dulu sebelum ada UHC, saat datang mengurus tapi pengaktifannya butuh beberapa hari,” katanya.
Adapun target pendapatan untuk RSUD, Ade mengungkapkan pada tahun 2024 diangka Rp 87 miliar. Namun, target tersebut kemudian kembali diturunkan, karena pembangunan gedung lima lantai yang juga memengaruhi pendapatan belum juga rampung sesuai prediksi.
“Itu kan target, tapi mau kita turunkan jadi Rp 82 miliar karena targetnya ketinggian. Kami juga membutuhkan tempat tidur dari lima lantai itu untuk menambah kapasitas rumah sakit,” ucapnya.
Baca Juga: Diduga Korupsi Penyewaan Aset Pemkot Serang, Pengusaha Kios di Kawasan Stadion Ditahan Kejari
Selain itu, ia menjelaskan setidaknya kunjungan dan rawat inap di RSUD juga akan bertambah. Kunjungan pasien dalam satu tahun yakni 2022 rawat jalan sebanyak 66.500 dan 2023 sebanyak 79.700 pasien.
“2024 belum saya pegang datanya kalau soal kunjungan pasien. Tapi untuk rawat inap, tahun 2021 ada sekitar 6.400, 2022 ada 10.089, dan 2023 ada 10.573,” ungkapnya.***