BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Provinsi Banten meminta masyarakat untuk mewaspadai terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
Potensi gelombang ketiga Covid-19 timbul terdapat varian baru Covid-19 yakni MU.
Agar gelombang ketiga Covid-19 tidak terjadi maka warga diharapkan tak terlena dengan melandainya kasus virus korona dalam beberapa waktu terakhir ini.
Baca Juga: Kantor Bahasa Banten Luncurkan Kamus Bahasa Sunda Baduy
Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, meski saat ini kasus Covid-19 di Banten dan nasional menunjukkan tren melandai namun bukan berarti pandemi telah selesai.
Kondisi kasus melandai harus terus dipertahankan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes).
“Angkanya (kasus baru-red) sudah di bawah 100 setiap harinya. Ini harus terus dipertahankan,” ujarnya, kemarin.
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda yang Muncul Menjelang Persalinan
Mantan Direktur Utama RSUD Kota Tangerang itu menuturkan, masyarakat diharapkan untuk tidak terlena.
Sebab, masih ada potensi lonjakan kasus Covid-19 terutama di akhir tahun. Pada periode tersebut banyak terdapat waktu libur bagi pelajar maupun pekerja.
“November-Desember ada masa libur sekolah dan libur lainnya. Ini pariwisata sedang digalakkan, apalagi kita tahu bahwa varian terbaru MU ini jangan sampai masuk ke Banten sehingga terjadi gelombang ketiga,” katanya.
Baca Juga: Rangkuman Liga Champions tadi Malam: Manchester United Menang, Barcelona Babak Belur
Seperti diketahui, varian MU pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021.
Lebih lanjut dipaparkan Ati, berdasarkan data yang dimilikinya dan dari hasil pertemuan dengan organisasi profesi kesehatan dan masyarakat, periode libur akhir tahun harus diantisipasi.
Jika tidak, maka berpotensi terjadi penyebaran Covid-19 yang memicu lonjakan kasus atau gelombang ketiga yang diprediksi bisa terjadi pada awal Februari 2022.
“Terjadi gelombang ketiga yang katanya bisa terjadi pada Februari (2022) awal. Mudah-mudahan tidak terjadi,” ungkapnya.
Selain menggencarkan sosialisasi prokes, Dinkes Provinsi Banten juga terus melaksanakan vaksinasi. Pihaknya mengerahkan seluruh sumber daya kesehatan yang ada di Banten baik dari fasilitas kesehatan swasta maupun pemerintah.
“Jadi baik klinik swasta atau pemerintah kemudian rumah sakit pemerintah dan swasta semua siap berpartisipasi tapi memang vaksin yang tersedia bertahap,” tuturnya.
Baca Juga: Kontingen Banten Sementara di Urutan 12 Perolehan Medali PON XX
Ati menegaskan, untuk tenaga kesehatan atau vaksinator pihaknya juga melakukan rekrutmen belum lama ini.
“760 tenaga kesehatan untuk membantu kabupaten/kota. Jadi capaian kabupaten/kota yang masih rendah kita turun di daerah tersebut,” ujarnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengimbau kepada masyarakat untuk bisa senantiasa bersama mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten Imbau Warga Tonton Film G30S PKI
Ia menyoroti saat ini dengan adanya penurunan kasus masyarakat cenderung menjadi abai dalam menerapkan prokes.
“Tanpa rakyat kita susah juga. Masyarakat euforia sekarang, sudah vaksin, sudah rendah, main di pantai, bergerombol, enggak pakai masker.
“Ini yang dikhawatirkan Pak Jokowi,” tuturnya. ***
















