BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten Serang mulai merencanakan pembangunan smart city tahap I dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) yang diisi langsung oleh perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pemkab Serang menargetkan dalam 10 tahun ke depan smart city sudah benar-benar berhasil diwujudkan.
Bupati Serang Rt Tatu Chasanah mengatakan, semangat dari dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mewujudkan smart city tersebut dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Serang agar lebih cepat, akurat, dan lebih transparan.
Baca Juga: Gegara Menyalakan Mobil, Ruko di Cikande Kabupaten Serang Hangus Terbakar
“Dari Kemenkominfo menyampaikan terkait smart city ini, ada enam yang harus kita lakukan, mulai dari smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment,” ujar Tatu usai membuka acara bimtek di aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Rabu 5 Juni 2024.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan hal tersebut bukan hanya menjadi tugas pemerintah melainkan tugas semua pihak sehingga dibutuhkan konsep pentahelix. “Jadi ada unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media. Ini harus tergabung semua,” katanya.
Tatu menjelaskan, Pemkab Serang baru akan memulai membangun smart city namun sebagai syaratnya Pemkab Serang sudah memiliki peraturan daerah (perda) dan penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Serang sudah dalam posisi cukup baik.
Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemkab Serang Kerahkan Pemantau Hewan Kurban dan Juleha
“Rencana baik kita ini harus tersampaikan ke masyarakat. Masyarakat perlu faham dan mengerti harus berbuat apa untuk bersama-sama menuju smart city. Tadi (kemarin-red) disampaikan bimtek dilakukan empat tahap dalam rentang waktu 10 tahun dan itu sudah berhasil,” tuturnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang Haerofiatna mengatakan, rencana pembangunan smart city masih dalam tahap kajian karena menyangkut banyak aspek, dari mulai visi misi, regulasi yang kemudian disandingkan dengan rencana pembangunan jangak menengah daerah (RPJMD).
“Jadi smart city ini jangan hanya berfikiran teknologi saja. Smart city ini untuk kebermanfaatan orang banyak terutama dalam hal pelayanan. Sebagai modalnya, penilaian SPBE kita 3.22 tertinggi se-Provinsi Banten,” ungkapnya.***