BANTENRAYA.COM – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku geregetan lantaran salah satu Proyek Strategis Nasional atau PSN yang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang belum juga terealisasi.
Salah satu PSN yang dimaksud ialah proyek reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung-Pandeglang. Padahal sejauh ini, Irna mengaku bahwa dirinya sudah all out, agar proyek tersebut bisa segera terlaksana.
Hal tersebut Irna sampaikan pasca kegiatan apel pagi di halaman gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pandeglang pada Senin, 19 Maret 2024.
Namun apa mau dikata, saat ini pemerintah pusat, lebih memilih memprioritaskan kabupaten atau kota dan provinsi lain ketimbang Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: WAJIB KONTAN! Disnakertrans Kabupaten Pandeglang Ingatkan THR Tak Boleh Dicicil
“Sejauh ini saya geregetan banget. Gercep dan selalu kolaborasi juga koordinasi dengan pemerintah pusat. Cuman karena memang anggaran pemerintah pusatkan terbatas, jadi diprioritaskan dulu mungkin di daerah lain,” kata Irna
Saat ini, Irna juga masih merasa was-was meski pemerintah pusat baru saja memberikan lampu hijau untuk melanjutkan proyek reaktivasi rel kereta api yang dimaksud.
Kekhawatiran Irna tersebut tentu bukan tanpa alasan, terbatasnya anggaran dari pemerintah pusat, kemudian persaingan dengan daerah lain, masih memungkinkan membuat proyek reaktivasi rel kereta api ini kembali tersisihkan.
Apalagi kata dia, pihaknya sudah mengawal program ini sejak tahun 2009.
Baca Juga: Biar Makin Menyala! Pemkot Serang Poles Kemasan Sate Bandeng dan Rabeg Supaya Go International
“Saya khawatir lagi masih tergeser dengan daerah lain. Padahal kan perencanaan awalnya atau Feasibility Study (FS)-nya juga sudah terlaksana sejak tahun 2009,” papar Irna.
Irna berharap, rel kereta api yang menghubungkan Kabupaten Pandeglang dan Rangkasbitung ini bisa kembali aktif di tahun 2025 mendatang. Apalagi saat ini, ia mengklaim bahwa proses reaktivasi rel kereta api tersebut sudah memiliki progres hingga 15 persen.
Untuk mencapai cita-citanya tersebut, Irna juga menyampaikan bahwa dirinya akan lebih aktif berkomunikasi ke berbagai pihak seperti Bappenas, Kemenhub, Kemenkeu, dan juga kepala balai. Hal tersebut dilakukan agar pihak-pihak yang disebutkan Irna bisa memberikan kepastian.
“Yang utama tentunya ke Bappenas. Media juga harus bantu kami, suara itu (reaktivasi rel kereta api). Supaya kami tidak ditinggal,” ungkapnya.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Tempat Makan Mie Ayam di Sragen, Tempatnya Nyaman dan Jadi Buruan Warga Lokal
Minimnya moda transportasi yang dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang dinilai Irna sebagai salah satu penyebab daerahnya tertinggal dari daerah lain yang berada di daerah Banten Utara.
“Kalo tidak ada konektivitas dalam bentuk transportasi, baik tol, rel kereta api, aduh, jadinya gak akan bangkit-bangkit nih ekonomi kita,” tandasnya.***

















