BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian meninjau lokasi warga kesulitan air bersih di Lingkungan Cisuru, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak bisa kembali mengakses air bersih.
Pasalnya Cisuru sejak 18 Februari, sudah tidak lagi bisa mengakses air bersih karena akses saluran dan mesin diputus salah satu caleg yang gagal menjadi anggota DPRD Kota Cilegon.
Diketahui, sebelumnya salah satu caleg yang tidak mendapatkan suara signifikan dari Lingkungan Cisuru tersebut memutus akses aliran air bersih. Akibatnya, sudah hampir 1 bulan warga kesulitan air.
Baca Juga: Baru Dua Hari Puasa, Petani Timun Suri di Lebak Langsung Dibanjiri Orderan Hingga Raup Cuan 10 Juta
Ia memilih untuk memutus karena alasan suaranya tidah signifikan di lingkungan tersebut, sehingga membuat dirinya geram dan memutus aliran dengan mengambil kembali mesin air yang sebelumnya terpasang.
Untuk mendapatkan air bersih terpaks kini warga mengambil air dari sumur atau mata air jaraknya sampai 2 kilo lebih dari pemukiman, melawati sejumlah hutan di pegunungan tersebut.
Ketua RT 03, RW 06 Lingkungan Cisuru Muhammad Yusuf menyatakan, ada sebanyak 65 kepala keluarga yang sekarang kesulitan air akibat diputusnya aliran sejak 18 Feburari lalu.
Baca Juga: Pyramid Game Episode 7 dan 8: Link Nonton, Jam Tayang, dan Spoiler
“Semoga program ini lancar dan baik, tadi pak wali menyampaikan pengoboran secepatnya dan terlaksana dengan cepat harapan kami,” jelasnya, Rabu 13 Maret 2024.
Yusuf menyampaikan, butuh berjalan hampir 2 kilo meter untuk menuju mata air atau sumur resapan mengambil air kebutuhan warga. Hal itu, itu karena alirannya sudah tidak bisa diakses warga.
“Air sejak 18 feburari sampai sekarang memang tidak ada, dan di sumur resapan juga tidak mencukupi dan jika tidak hujan sepekan maka akan kering, jika tidak dibantu kesusahan air sumurnya 2 kilo,” jelasnya.
Walikota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, pihaknya sengaja datang untuk mengetahui kepastian kabar yang beredar tersebut.
Selanjutnya, ia memastikan memberika solusi jangka pendek dan jangka panjang agar warga bisa mengakses air bersih kembali.
“Kami ingin mengetahui kejadian secara langsung sebelum mengambil tindakan, jadi kami memahami. Sebelumnya juga lurah dan camat sudah berkoordinasi untuk menyelesaikan secara jangka pendek dengan bantuan dari industri sekitar,” katanya.
Baca Juga: Beroperasi di Siang Hari saat Bualan Ramadhan, 9 Restoran Dirazia Satpol PP Pandeglang
Helldy menjelaskan, pihaknya secara jangka panjang sudah berkoordinasi dengan Indonesia Power untuk menyiapkan mesin air kembali. Untuk perawaran listrik dan lainnya akan diserahkan kepada warga lewat iuran atau mekanisme lainnya.
“Salah satu perusahaan akan memberikan air selama kebutuhan jangka pendek. Kedepannya karena dikami belum dianggarkan akan ada industri yang menyelesaikan untuk mesin agar air ada lagi,” paparnya.
Kesulitannya, tegas Helldy, karena ini sumber air ada di bawah kaki bukit, maka sistemnya dengan pipanisasi. Sembari, nanti ada pengeboran yang akan diprogramkan dari pemerintan.
“Jadi memang sumbernya dibawah. Nanti kedepan jika ada budget maka akan dilakukan kembali pengeboran,” ujarnya. ***