BANTENRAYA.COM – Ribuan dokter di Korea Selatan melakukan unjuk rasa menuntut kesejahteraan upah dan jam kerja.
Demo dokter di Korea Selatan tersebut sudah memasuki minggu keempat sejak aksi turun ke jalan yang dimulai pada 20 Februari 2024 lalu.
Para suster dan tenaga medis lainnya juga ikut serta dalam demo dokter di Korea Selatan tersebut.
Baca Juga: Ludes! Kuota Mudik Gratis Pemprov Banten Langsung Habis dalam Sekejap
Dilansir Bantenraya.com dari Instagram @ajplus, aksi demo tersebut disebabkan oleh upah di bawah UMR dan waktu kerja yang terlalu panjang.
Terhitung 8 Maret 2024 lalu, jumlah dokter yang mengikuti unjuk rasa tersebut mencapai 12 ribu orang atau sekitar 90 persen dari total dokter muda di Korea Selatan.
Aksi tersebut mengingatkan rencana pemerintah untuk menaikan peningkatan sekolah kedokteran pada 2025.
Meski hasil survey opini publik mendukung rencana tersebut, tapi para dokter yang demo menuntut pemerintah harus memperbaiki isu struktural di sistem layanan kesehatan negara terlebih dulu.
Para dokter muda juga mengeluhkan universitas tidak menawarkan pendidikan yang memadai bagi para mahasiswa.
Hampir 30 persen mahasiswa kedokteran memilih bolos kelas sebagai aksi solidaritas, memaksa beberapa kampus menahan perkuliahan mereka.
Baca Juga: Kesedihan Syakir Daulay Kepergian Habib Hasan bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia: I Love You……
Korea selatan memiliki sistem layanan kesehatan universal, tapi masih banyak yang diprivatisasi.
Negeri Ginseng ini tercatat memiliki angka doktor terendah per kapita dibanding negara industri lainnya, dengan perbandingan 2,6 doktor banding 1000 orang.
Salah satu keluhan adalah setiap rumah sakit mengutamakan perawatan spesial seperti operasi plastik dan dermatologi atau perawatan kulit.
Baca Juga: Doa Terhindar dari Rasa Malas di Bulan Ramadhan, Baca Ini Biar Engga Tidur Terus!
Sementara solusi yang diharapkan adalah agar rumah sakit di Korea Selatan lebih mengutamakan layanan medis penting seperti perawatan gawat darurat dan neurosurgery, karena keduanya lebih menguntungkan.
Pemerintah masih berusaha mencari jalan tengah dengan para pendemo.
Namun, aksi unjuk rasa dokter tersebut mempengaruhi jadwal pasien yang hendak periksa, sehingga pemerintah mengumumkan pilot program sementara.
Baca Juga: TINGGAL KLIK! Download Alarm Sahur TikTok MP3, Sekali Denger Mata Langsung Melek
Program tersebut menawarkan beberapa dokter waktu kerja lebih sedikit dan bayaran lebih untuk dokter yang masih pelatihan.
Selain itu, dalam kurun waktu 4 minggu ke depan, pemerintah juga mengirim petugas medis militer ke rumah sakit umum.
Hal tersebut demi menutup kekosongan yang diakibatkan para dokter muda yang melakukan unjuk rasa.
Sebanyak 20 ahli bedah militer dan 138 dokter kesehatan masyarakat akan dikirim ke 20 rumah sakit berbeda.* * *

















