BANTENRAYA.COM – Covid JN 1 sebagai varian baru Covid-19 adalah penyakit baru yang melanda di Indonesia.
Belakangan ini kasus pengidap Covid JN 1 semakin bertambah, padahal sebelumnya WHO sudah mengumumkan kalau status gawat darurat Covid-19 berakhir pada 5 Mei tahun ini.
Data dari Kementrian Kesehatan RI yang diupdate pada 22 Desember 2023 menyebutkan kalau kasus kematian dari terpapar Covid JN 1 telah mencapai 6 kasus.
Baca Juga: 4 Film Kartun Walt Disney yang Pernah Kamu Tonton saat Kecil, Ternyata Pernah Tayang di Bioskop
Bahkan peningkatan kasus JN.1 relatif lebih cepat dan berpotensi akan terus bertambah.
Namun, dilansir Bantenraya.com dari postingan akun Instagram @pandemictalks, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak kasus COVID-19 varian JN.1 tercapai di awal pekan Januari 2024.
Temuan varian JN.1 telah mendominasi sebanyak 43% dari total kasus yang mencapai 2 ribuan selama sepekan.
“Jadi kenaikannya dia pesat, artinya dia mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya begitu dia sampai 80%, di atas 80% itu peak-nya tercapai,” jelas Budi.
Dia juga menambahkan tentang perkiraan lamanya puncak wabah varian terbaru tersebut akan berlangsung.
“Jadi harusnya di Januari itu peaknya sudah dicapai. Nah peaknya berapa lama? Biasanya kita turun tidak lebih dari satu bulan. Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan,” tambahnya.
Baca Juga: Rayakan Hari Natal 25 Desember, Intip Tradisi Unik Sambut Sang Juru Selamat di Berbagai Negara
Jadi bisa disimpulkan kalau kasus COVID-19 varian terbaru ini akan menurun di Februari.
Informasi yang telah mendapat lebih dari seribu likes tersebut juga banyak dikomentari oleh warganet.
Banyak yang berkomentar kalau wabah varian baru ini adalah propaganda karena Februari merupakan bulan Pemilu 2024.
Baca Juga: Jadwal Film di Cinepolis Mall of Serang, Minggu, 24 Desember 2023, Lengkap dengan Harga Tiket!
“Mereda pas pemilu uhuuuyyy,” kata @ilmafahmans.
“Ya iya lah.. kan dia yang nyebar. Udah dijadwal. Nanti lebaran juga disebar lagi. Kagak usah ngadi-ngadi dah. Kita sudah pada paham,” sindir @zaharaaqila.
Pemilu 2024 telah dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024, namun ada juga yang mengusulkan agar pemilu tersebut dilakukan online.
Baca Juga: Film Layangan Putus Hari Ini di Bioskop Jakarta: Harga Tiket Beserta Jadwal Tayang
“Haduhhh, pemilu ancaman covid, pilihannya online saja gimana? Lebih hemat, tiga putaran pun budget APBN aman,” kata @fandorayusuf.
Sebagai tambahan informasi, Covid varian JN.1 ini mulai masuk ke Indonesia pada November 2023.
Ketika itu, terdeteksi 4 kasus warga yang terkena Covid tersebut, 3 kasus di Jakarta. Sementara 1 laginya di Batam.
Baca Juga: Bersahabat Dengan Anfield, The Gunners Kembali Raih Imbang Lawan Liverpool
Karena penyebarannya yang cepat, maka ditakuti kalau varian ini lebih mudah menular dari varian yang sebelumnya.
Namun, pemerintah belum memastikan apakah pemicu peningkatan kasus COVID ini berkaitan dengan turunnya antibodi atau kekebalan di masyarakat.
Menkes meminta masyarakat untuk tetap tertib melakukan protokol kesehatan, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca Juga: Capres Ganjar Pranowo: Ada Bajak Laut yang Peras Nelayan
Meski begitu, belum ada keharusan untuk protokol wajib masker di angkutan umum lagi sejak kewajiban tersebut dicabut pada Juni 2023 yang lalu.* * *