SERANG, BANTEN RAYA – Rumah susun sewa (Rusunawa) Margaluyu yang digunakan sebagai rumah singgah dan perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala di Kota Serang ditutup sementara. Sementara dua pasien terakhir di sana dipindahkan ke rumah sakit yang ada di Ibukota Banten tersebut.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Serang Nenden Diana Rose mengatakan, sejak Senin (4/1/2021) lalu Rusunawa Margaluyu yang berada di Kecamatan Kasemen ditutup sementara dan tidak lagi menerima pasien Covid-19 dengan kategori orang tanpa gejala atau OTG. Penutupan akan menunggu sampai penganggaran untuk operasional Rusunawa Margaluyu diketok.
“Rusunawa ditutup sementara sampai proses anggaran 2021 untuk rusunawa selesai,” kata Nenden, Selasa (5/1/2021).
Nenden mengungkapkan, untuk 2020 anggaran operasional Rusunawa Marguluyu menggunakan anggaran dari belanja tidak terduga atau BTT yang berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Banten. Sementara untuk 2021 sampai saat ini belum diketahui apakah akan ada lagi bantuan Pemerintah Provinsi Banten untuk rumah singgah atau tidak.
“Apakah nanti bakal dapet lagi (Bantuan Pemerintah Provinsi Banten-red) atau enggak kan kita enggak tahu,” katanya.
Nenden mengatakan, banyak anggaran yang dibutuhkan selama proses operasional Rusunawa Margaluyu, seperti pemberian honor untuk keamanan, tenaga medis, makan minum pasien, dan lain-lain. Bilapun biaya operasional itu bisa ditalangin terlebih dahulu, akan menjadi masalah bila kemudian ternyata Pemerintah Provinsi Banten tidak lagi menganggarkan bantuan untuk operasional Rusunawa Margaluyu.
“Nanti kalau seandainya enggak dapat anggaran banprov dari mana buat bayar biaya operasionalnya?” katanya.
BACAJUGA:
Nenden mengungkapkan, sampai dengan Senin lalu tersisa hanya dua pasien yang masih tinggal di Rusunawa Margaluyu. Karena ditutup sementara, maka keduanya dipindahkan ke rumah sakit yang ada di Kota Serang.
“Karena tinggal dua pasien maka dipindahkan ke RSUD Kota Serang dan RS Bhayangkara,” ujarnya. (tohir)
