BANTENRAYA.COM – Seorang dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malingping, bernama Ahmad Bahrudin melakukan aksi mogok tidak masuk kerja lantaran tidak mendapatkan tunjangan selama lima bulan dari pemerintah.
Akibatnya, sejumlah pasien di RSUD Malimping yang seharusnya dijadwalkan mendapatkan penanganan dari Badrudin dialihkan kepada dokter lain.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Malingping, Nasrudin membenarkan aksi mogok yang dilakukan oleh salah satu dokter spesialis bedah di rumah sakit yang dipimpinnya.
Baca Juga: Jelang Hadapi Irak Timnas Indonesia Maksimalkan Menu Latihan, Fisik Jadi Nomor Satu
“Betul memang yang bersangkutan melakukan aksi mogok, karena sejak bulan Mei hingga sekarang tidak menerima tunjangan dari pemerintah,” kata dia saat dihubungi Bantenraya.com, Rabu 15 November 2023.
“Hitungan dikasih tunjangan gini ya, kalau bulan April berarti dibayar bulan Mei, Badrudin masih merima itu. Nah berarti kalau sampai sekarang sekitar lim bulan Badrudin tidak dikasih tunjangan,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, alasan tidak turun tunjangan kepada dokter spesialis tersebut. Sebab, Ahmad menolak ditunjuk sebagai Direktur RSUD Malingping.
“Menurut saya mah sih, karena menolak perintah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Pemprov Banten menunjuk Ahmad Badrudin agar menjadi Direktur. Tapi ia tidak menerima perintah tersebut, saya juga kurang tau kalau soal alasan pak dokter menolak mah, karena kan persoalan pribadi itu mah,” ujarnya.
Nasrudin menuturkan, apabila Ahmad menerima ditunjuk menjadi Direktur RSUD Malingping hak-hak yang tidak didapatkan akan diberikan.
“Yang diangkat itu, ada dua orang satu menjadi Kabid Pelayanan yakni saudara dokter Olive. Kalau dokter Olive menerima rekomendasi penunjukan, kemudian hak-haknya langsung di bayarkan,” terangnya.
Baca Juga: 3 Modal Timnas Indonesia Untuk Menang Hadapi Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Masih kata Nasrudin, pihaknya sudah mengupayakan dan menyarankan agar yang bersangkutan mau menerima atas rekomendasi penunjukan dari Pemprov Banten.
“Kami sudah menyarankan agar Ahmad mau merima rekomendasi itu, dan ia mau menghadap ke Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Banten. Kami mau kasih tunjangan, tapi itu mah kewenagan pemerintah terkait,” paparnya.
“Terus kami juga suka bilang udahlah, terima saja, kalau merima pasti hak-haknya diberikan,” sambung Nasrudin.
Lebih lanjut, pada bulan Agustus 2023, Ahmad Badrudin sempat menduduki jabatan sebagai Direktur RSUD Adjidarmo. Namun kembali mundur sehingga Nasrudin ditunjuk sebagai Plh Direktur RSUD Malingping.
“Saya awalnya adalah Sekertaris RSUD Malingping, biar rumah sakit berjalan, dan tidak mengalami kekosongan. Jadi saya ditunjuk dulu untuk menjadi Plh, kalau Ahmad Badrudin sudah mau menjabat sebagai direktur, jabatan Plh juga akan selesai,” ucap Nasrudin.
Nasrudin menambahkan, aksi mogok tersebut menyebabkan pasien yang seharusnya ditangani oleh Ahmada Badrudin dialihakan ke dokter lain.
“Jumlahnya saya belum tau pasti. Tapi kalau pasien yang tidak tertangani ada, cuman karena tidak tertangani pasien dialihakan kepada dokter lain, dokter spesialis bedah ada dua di kami,” tambahnya.
Sampai berita ini ditulis, Bantenraya.com masih berusaha untuk menginformasi kepada dokter Ahmad Badrudin. (*)