BANTENRAYA.COM – Memasuki musim penghujan, ada 4 wilayah atau kecamatan di Kota Cilegon yang rawan banjir, di antaranya Kecamatan Ciwandan, Pulomerak, Jombang, termasuk Kecamatan Cibeber.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir di musim penghujan, Camat Cibeber Sofan Maksudi berharap pihak Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Cilegon segera melakukan normalisasi sungai.
Ada beberaoa aliran sungai yang melewati wilayah Kecamatan Cibeber.
Sofan mengatakan, pihak kecamatan sudah berkirim surat pada DPUPR Cilegon terkait normalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir.
Baca Juga: Fraksi PKS DPRD Banten Desak Pemprov Banten Lakukan Aksi Nyata Bantu Palestina
Di mana Cibeber merupakan wilayah yang jadi langganan banjir.
“Kita sudah meminta kepada dinas terkait, sudah mengirim surat terakit dengan hal-hal yang harus ditangani seperti untuk adanya pemeliharaan, kemudian peningkatan lokasi saluran air,” kata Sofan saat ditemui di ruangannya, Kamis 9 November 2023.
Menurut Sofan, di Cibeber ada beberapa lokasi yang menjadi langganan kebanjiran seperti, di RW 04 di Komplek PCI Blok D, kemudian di Lingkungan Sambirata, dan beberapa lokasi lain.
Hal itu karena meluapnya air dari saluran sungai atau mendapatkan banjir kiriman dari wilayah Mancak.
Baca Juga: AMCB Gelar Aksi Refleksi Hari Pahlawan 2023, Berikan Piagam Bertuliskan Ini untuk Walikota Cilegon
“Di sinilah kita perlu mengantisipasi gejolak banjir, di mana para RT dan RW mengingatkan warga untuk tetap waspada,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi banjir, Sofan mengakui, pihaknya telah melakukan survei di beberapa area hilir sungai.
Dari suveri itu, ditemukan adanya akar masalah yang dapat menimbulkan banjir di wilayahnya.
Agar tidak kecolongan, Sofan berharap dan mendorong pihak dari Bidang Sumber Daya Air pada DPUPR Cilegon untuk segera melakukan kerja-kerja yang serius.
Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Tunggal Pajero Sport Milik Kepala SMK Negeri 1 Cilegon, Mobil Sampai Terbalik
“Di Kali Tumpang yang masuk di Pasar Kranggot itu harus juga ditingkatkan, diperlebar sampai ke Kali Terate di ujung,” terangnya.
“Itu harusnya jangan lurus, tapi diserongkan ke kanan untuk memecah aliran air yang datang dari hulu, kalu lurus aliran air jadi balik lagi dan lambat sehingga meluap,” sambungnya.
Meskipun demikian, Sofan menyadari, persoalan banjir ini bukan sekadar tugas DPUPR Cilegon saja, tetapi harus ada kolaborasi dari semua pihak.
Ia juga sudah mengingatkan warganya untuk tidak membuang sampah ke sungai yang menjadi salah satu sebab timbulnya banjir.
Baca Juga: Penilaian P2WKSS, Walikota Syafrudin Harap SDM di Kota Serang Meningkat
“Kita bicara kolaborasi, bersinergi dengan dinas-dinas terkait tugas-tugas dalam mengatasi banjir, termasuk BPBD bagaimana dengan bantuan-bantuan penyelamatan atau evakuasi,” pungkasnya.***