BANTENRAYA.COM – Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi soal Fraksi PDIP wajib membagikan sembako bergambar Puan Maharani.
Dan bukan hanya itu anggota PDIP juga wajib untuk menyampaikan bahwa sembako bergambar putri mantan Presiden Megawati ini diberikan oleh Puan Maharani.
Refly Harun menyampaikan bahwa pembagian sembako bergambar Puan Maharani sebenarnya tidak masalah, karena seperti itulah memang wajah politik Indonesia.
Baca Juga: 10 Kue Khas Natal yang Biasa Disajikan Saat Perayaan, yang Mana Favoritmu?
“tapi kalau sembako dibagikan sekarang nggak masalah karena memang belum musim kampanye,” katanya dikutip Bantenraya.com dari Youtube Refly Harun pada Jumat 24 Desember 2021.
Meski secara pribadi diakui Refly Harun kalau politik uang seperti ini memiliki dampak yang tidak baik untuk masyarakat.
Lantaran seolah masyarakat dididik agar tidak memilih berdasarkan bantuan yang diberikan oleh para calon, ia pun mengusulkan untuk bantuan ditempatkan ke satu tempat contoh kementerian sosial.
Baca Juga: Semifinal Leg Kedua Piala AFF 2020 Indonesia Vs Singapura, Shin Tae yong Bakal Memainkan Egy
Lalu kementerian sosial pula yang membagikan, hal itu guna bantuan yang dibagikan pada masyarakat tidak tumpang tindih dengan yang dari negara.
“tapi pasti nggak mau karena maksudnya adalah memang berkampanye,” tuturnya.
Namun pembagian sembako bergambar Puan Maharani juga tidak dapat dikatakan sebagai kampanye terselubung, karena ini terang-terangan, walau tidak disebutkan secara jelas.
Refly Harun mempertanyakan kenapa sembako tersebut harus menggunakan wadah dan tas bergambar Puan Maharani dan disebutkan kalau itu dari Ketua DPR ini.
Padahal, dia melanjutkan secara de facto sumbangan tersebut di berikan oleh anggota DPR yang dipilih rakyat di daerah tersebut.
Baca Juga: 3 Menit yang Lalu, Ini Kode Redeem ML 25 Desember 2021 Terbaru Natal
“toh masyarakat juga merasakan akhirnya mendapatkan sembako juga beras premium, walaupun sekali lagi tetap tidak mendidik kalau menurut saya karena biasanya akhirnya masyarakat hanya akan berpikir bahwa, konkrit itu kalau mereka langsung dikasih sumbangan,” ucapnya.
Sementara sumbangan yang diberikan ini bisa saja tumpang tindih dengan program-program negara, tetapi hal terpenting adalah fenomena seperti ini memang terjadi da nada.
“tidak boleh kita nafikan begitu saja,” katanya.***
Attachments area