BANTENRAYA.COM – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) secara resmi meluncurkan Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026.
Program ini merupakan untuk memperkuat ekosistem riset nasional yang kompetitif, kolaboratif, dan berdampak langsung bagi kemajuan masyarakat.
Melalui program ini, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian ilmu pengetahuan dan inovasi berbasis kebutuhan bangsa.
Dalam arahannya, Menteri Riset dan Inovasi Teknologi Brian Yuliarto menilai sinergitas antara akademisi, pemerintah dan dunia industri sangat penting.
BACA JUGA: Toyota Urban Cruiser Taisor Bikin Penasaran, Ini Spesifikasinya
“Kami berkomitmen menciptakan riset yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Sinergitas menjadi kunci agar hasil penelitian tidak berhenti di meja laboratorium, tetapi memberi manfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” kata Brian Yuliarto.
Senada dengan hal tersebut, Dirjen Risbang Fauzan menekankan bahwa riset harus menjadi budaya akademik yang berkelanjutan.
“Riset merupakan kontribusi akademisi untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, Program Riset Prioritas 2026 difokuskan pada tiga pilar utama, yang mencakup Bina Talenta, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, serta Hilirisasi Riset.
Ketiga pilar ini dirancang untuk membangun ekosistem riset yang terpadu, mulai dari penguatan kapasitas sumber daya manusia peneliti, pengembangan kualitas dan relevansi penelitian serta pengabdian masyarakat, hingga pemanfaatan hasil riset melalui hilirisasi dan inovasi berbasis kebutuhan nasional.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah menyediakan dana lebih dari Rp3 triliun yang bersumber dari APBN guna mendukung pelaksanaan riset strategis di Indonesia.
Dukungan ini diarahkan untuk memperkuat delapan sektor industri strategis nasional, meliputi keamanan, kesehatan, energi, maritim, pertahanan, manufaktur, keadilan sosial, dan digitalisasi industri.
Melalui pendekatan berbasis masalah dan akademik, setiap penelitian diharapkan mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat, pemerintah daerah, serta sektor industri.
Program ini juga menjadi instigation peningkatan kapasitas sumber daya manusia peneliti di perguruan tinggi.
Kemdiktisaintek mendorong keterlibatan mahasiswa pascasarjana dalam kegiatan penelitian untuk menumbuhkan budaya riset sejak dini dan memastikan keberlanjutan generasi peneliti unggul di masa depan.
Secara keseluruhan, peluncuran Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026 tidak hanya menjadi simbol komitmen pemerintah terhadap riset, tetapi juga menandai arah baru pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia yang berbasis kolaborasi, berorientasi hasil, dan berkelanjutan.
“ Kami ingin menjadikan riset sebagai motor penggerak ekonomi berbasis pengetahuan sekaligus sumber inspirasi bagi inovasi bangsa, ” pungkas Menteri Brian.
Melalui berbagai program Riset Prioritas ini, Kemdiktisaintek berkomitmen membangun ekosistem pengetahuan yang berdampak nyata bagi kesejahteraan bangsa dan daya saing global. ***



















