BANTENRAYA.COM – Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau MGMP Kimia se-Provinsi Banten bekerjasama dengan Himpunan Kimia Indonesia atau HKI menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Kimia di Gedung cafetaria Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta Serang pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Acara yang dihadiri oleh seluruh pengurus MGMP Kimia kabupaten atau kota se-Provinsi Banten itu, mengangkat topik pembelajaran mendalam yang dibawakan oleh Dr Solfarina dan materi miskonsepsi pembelajaran kimia oleh Dosen Kimia Institut Teknologi Bandung atau ITB Dr Muhammad Yudhistira Aziz.
Ketua MGMP Kimia Provinsi Banten Najarudin Al-Fatih mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan meng-upgrade pengetahuan kimia guru dengan membahas miskonsepsi materi kimia.
“Miskonsepsi adalah perbaikan materi-materi yang selama ini konsepnya salah ketika diberikan kepada siswa. Sehingga kesalahan tersebut terbawa ke kampus-kampus tempat siswa melanjutkan pendidikannya yang mengakibatkan pada saat kuliah siswa tersebut kesulitan menerima materi,” katanya.
Baca Juga: Link Streaming Grimsby vs Manchester United di Carabao Cup
Najar berharap dengan adanya pelaksanaan workshop bisa meminimalisiasi terjadinya miskonsepsi bahkan tidak terjadi.
“Kami bekerjasama dengan prodi pendidikan kimia Untirta dengan harapan prodi kimia bisa jadi rumah bagi para guru kimia se-Banten untuk bisa meningkatkan kompetensi serta men-gupgrade pengetahuan
,” ujarnya.
Dengan adanya Kolaborasi antara MGMP Kimia Provinsi Banten dengan HKI Jabar-Banten yang merupakan organisasi dosen kimia, Najar menginginkan segala persoalan yang bisa menjadi masalah bagi para guru kimia bisa teratasi.
“Kami MGMP provinsi itu mempunyai visi memberikan pelayanan terhadap guru kimia se-Banten dengan mengadakan berbagai upaya peningkatan kompetensi guru, tentunya dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang kimia,” tuturnya.
Baca Juga: Jadwal Grimsby vs Manchester United di Carabao Cup
Najar juga meminta agar para guru kimia bisa membuka diri seperti yang tercantum dalam pembelajaran mendalam yaitu tumbuh berkembang dengan prinsip guru mau belajar kembali sehingga materi-materi yang selama ini yang disampaikan tidak miskonsepsi. **