BANTENRAYA.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologo (Kemendikbudristek), melalui Ditjen Dikti (Direktorat Kelembagaan) menggagas program matching fund kedaireka.
Program kedaireka adalah untuk penciptaan dan peningkatan kolaborasi serta link and match antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Tim Kedaireka Untirta Muhammad Iman Santoso menyampaikan, Kedaireka dianalogikan sebagai match meeting point yang dapat memberikan akses perguruan tinggi dan DUDI agar dapat bekerja bersama.
Baca Juga: Jelang Bursa Transfer Mendatang, Manchester United Bersiap Lakukan Perombakan Tim
Tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah DUDI, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam praktek di lapangan (Kampus Merdeka).
Kemudian juga untuk meningkatkan indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi.
Ia mengaku, tahun ini sebanyak enam tim dari Untirta lolos seleksi untuk mendapat hibah matching fund kedaireka dengan total bantuan sebesar Rp3,9 miliar.
Baca Juga: Bus Arema FC Diduga Dirusak Oknum Bonek, Juragan 99 Sangat Bijak Ajak Semua Supporter Bersaudara
Salah satunya adalah kerja sama antara Untirta dengan PT Agrobisnis Banten Mandiri (PT ABM).
“Kami menggagas pengembangan Agro-Hub (distribution centre) dan Modern Agro Supply Chain di Provinsi Banten,” tuturnya.
“Dengan melibatkan PT ABM dengan dukungan Dept. Transport-Logistics Univ. Duisburg-Essen (Germany),” ujarnya, kemarin.
Baca Juga: 2 Syarat Ala Santri Indonesia Agar Bisa Menikahi Wanita Penghafal Al Quran
Selain itu, program ini akan mengatur manajemen rantai pasok bidang pangan secara profesional yang bisa berperan dalam menstabilkan harga dan ketersediaan pangan.
Hal itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan melindungi masyarakat dari kerawanan pangan.
Menurutnya, UMKM sebagai salah satu unsur penting dalam rantai produksi dan distribusi produk, adalah pihak yang dilibatkan dalam kedaireka Untirta-PT ABM.
Baca Juga: Anak Dibawah Usia 12 Tahun Sudah Diperbolehkan Kembali Gunakan KRL
“Kegiatan ini bertemakan ‘Pelatihan dan Pengembangan Inkubator Bisnis Modern Berbasis Digital’. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan yang dibuka langsung oleh Rektor Untirta Fatah Sulaiman, menghadirkan pakar-pakar kewirausahaan digital sebagai narasumber.
Narasumber memberikan pengalaman dan praktik seputar digital marketing strategy, seperti tips dan trik copyright jualan online, adaptasi dan revitalisasi kewirausahaan di dunia digital, serta personal branding. ***