BANTENRAYA.COM – Nabi Muhammad SAW selalu dikelililingi oleh para sahabat-sabatanya.
Mereka mendampingi Nabi Muhammad SAW untuk mendapat nasehat-nasehatnya dan ilmu yang disampaikan serta contoh yang baik dari beliau.
Namun pada suatu hari Muhammad SAW pernah menyampaikan kepada para sahabat-sahabatnya, bahwa beliau merindukan saudara-saudaranya.
Baca Juga: Hilangkan Radikal Bebas Dalam Tubuh dengan Makan Buah dan Sayur Ala dr. Zaidul Akbar
Pernyataan tersebut sontak membuat heran para sahabat yang hadir karena selama ini mereka menganggap bahwa Rasulullah selain sahabat juga saudaranya.
Para sahabat yang merasa heran dengan pernyataan Rasulullah SAW tersebut langsung menanyakan siapa yang dimaksud sahabat yang dirindukan Rasulullah SAW tersebut.
“Satu kali beliau (Nabi Muhammad SAW-red) sedang duduk dengan para sahabatnya, beliau mengatakan “ana musytakun bi ikhwan” (saya sekarang sedang merindukan saudara-saudara saya),” ujarnya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Dengkuran Saat Tidur Ternyata Begini…
“Kata sahabat “alasna ikhwanaka ya Rasullah” (bukankan kami ini saudara-saudaramu?),” kata Ustadz Adi Hidayat dikutip Bantenraya.com dari akun Instagram @adihidayatofficial, Sabtu 9 Oktober 2021.
Setelah mendengar pertanyaan para sahabatnya tersebut, Rasulullah SAW memberikan penjelasan saudaranya yang dimaksud.
“Kata nabi SAW “bal antum ashabi” (kalian itu bukan saudara-saudaraku tapi kalian sahabat-sahabatku),” ungkapnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Mengajak Alumni Kartu Prakerja untuk terus Mengembangkan Karir
“Ikhhwani humulladzina lam yaruni walakinnahum yu’minuna fihi” (saudara-saudaraku itu adalah orang-orang yang tidak pernah melihatku tapi mereka mau beriman kepadaku),” imbuh pria yang akrab disapa UAH itu.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan tidak alasan untuk tidak rindu kepada Rasulullah SAW.
Sebab, Rasulullah SAW selalu merindukan saudaranya atau umatnya yang beriman kepada Allah SWT dan kepada Rasulnya.
Baca Juga: Di Bawah Ancaman Sanksi WADA, Atlet Indonesia Tampil Tanpa Bendera di Thomas dan Uber Cup?
“Jadi kalau Nabi SAW saja merindukan antum (kamu-red), kenapa antum tidak merindukannya?,” tuturnya.
“Kalau Nabi SAW menantikan kita di surga, kenapa kita tidak menjemput penantian itu,” ujarnya
“Karena itulah Rasulullah akan menjemput umatnya di surga dan tidak melangkah kaki ke dalamnya sebelum berkumpul umatnya dibimbing oleh beliau SAW ke surganya,” imbuhnya.***