Oleh: Siti Roh Haeni
Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar
BANTENRAYA.COM – Dalam dunia pendidikan yang semakin dinamis, manajemen kurikulum yang efektif memegang peranan penting dalam memastikan kualitas pembelajaran dan pengembangan potensi peserta didik.
Kurikulum tidak lagi dipandang sebagai entitas statis, melainkan sebuah proses yang harus adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Menurut Santika, dkk (2022) Perubahan kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sifatnya yang memang harus selalu dinamis.
Perubahan tersebut justru menyiratkan kurikulum akan senantiasa berubah beradaptasi dengan tuntutan perkembangan zaman. Sistem pendidikan nasional Indonesia telah mengalami beberapa perubahan kurikulum dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan dengan tuntutan zaman.
Baca Juga: Terungkap, Alasan Shin Tae-yong Mulai Sering Menangis Ternyata Gara-gara Masyarakat Indonesia
Salah satu perubahan terbaru adalah transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka Belajar yang diperkenalkan pada tahun 2022.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tertanggal 10 Februari 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran menjadi dasar dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang diterapkan pada sekolah-sekolah, madrasah-madrasah, serta institusi-institusi atau lembaga-lembaga pendidikan yang berada di Indonesia. Transisi kurikulum ini membawa perubahan signifikan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.
Guru-guru harus menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk mengakomodasi pendekatan pembelajaran yang lebih aktif dan kontekstual. Selain itu, penilaian siswa juga bergeser dari fokus pada penguasaan materi menjadi penilaian terhadap kemampuan dan keterampilan siswa secara holistik.
Baca Juga: Teladani Ketakwaan Nabi Ibrahim, Dede Rohana Potong Hewan Kurban Sendiri
Sebagaimana disampaikan Nurwiatin (2022) setiap implementasi kebijakan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah sangat ditentukan oleh kemampuan guru mengimplementasi dengan benar. Implementasi tersebut sedikit banyaknya dipengaruhi oleh persespi dan interpretasi yang dimiliki oleh guru-guru.
Maka, manajemen perubahan kurikulum menjadi sangat penting untuk memastikan transisi yang lancar dan efektif. Kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa harus bekerja sama dalam mengimplementasikan kurikulum baru ini.
Pelatihan guru, penyediaan sumber daya yang memadai, serta komunikasi yang baik antara semua pihak terkait menjadi kunci keberhasilan implementasi Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar di tingkat sekolah dasar.
Baca Juga: Kasus Ayah Gorok Anak Kandung di Ciomas, Diduga Akibat Pelaku Depresi Tak Bekerja
Sejalan dengan hal tersebut Mantra, dkk (2022) menyampaikan bahwa guru perlu memiliki kemampuan dalam mengembangkan dan menerapkan kurikulum serta mendesain kelas, dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran dan proses pembelajaran.
Oleh karena itu guru perlu diberikan pelatihan secara terus-menerus tentang pengembangan kurikulum supaya mampu memahami dengan baik kurikulum pembelajaran yang sedang berlaku.
Saat ini sekolah sudah menerapkan dua kurikulum secara bersamaan yaitu Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Dalam proses tahapan perubahan kurikulum perlu mempertimbangkan banyak hal agar sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Warga Pekanbaru Temukan 2 Janin dari Sapi Jantan untuk Kurban Idul Adha
Dimana sekolah harus mengikuti proses yang terstruktur dalam pengembangan kurikulum yang dimulai dari analisis kebutuhan, penyesuaian dengan kondisi sekolah, evaluasi program kerja sebelumnya, hingga adanya pembentukan tim pengembangan kurikulum yang melibatkan kepala sekolah dan guru.
Pada pelaksanaan kurikulum ini, guru harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dalam memilih metode pembelajaran sebagai tanda pendekatan yang lebih personal dan berpusat pada siswa.
Penggunaan model pembelajaran seperti Student Center Learning (SCL) dan Project Based Learning (PJBL) juga bagian dari adanya perencanaan kurikulum ini untuk menunjukkan pergeseran ke arah pembelajaran yang lebih aktif dan partisipatif.
Baca Juga: Willie Salim Ngamuk, Tantang Monti Sibolang Bertemu Face to Face: Lu Banyak Bacot!
Selain itu, tidak hanya focus kepada keterampilan minat dan bakat tetapi fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, tanggung jawab, dan kolaborasi menunjukkan upaya untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.
Namun, tantangan besar yang perlu dihadapi dari adanya transisi perubahan kurikulum ini yaitu penyesuaian pandangan dan kompetensi guru, keterbatasan sumber daya dan infrastruktur, penilaian dan evaluasi pembelajaran yang masih sulit diatasi terutama dibagian pelosok daerah.
Menurut Moscato, dkk (2023) pentingnya pengembangan profesional berkelanjutan bagi guru untuk terus menggunakan alat pengajaran digital yang lebih efektif dan memodifikasi konten untuk memenuhi kebutuhan komunitas sekolah. Dengan begitu, guru harus memahami bahwa penataan ruang kelas telah berubah setelah mereka mulai menggunakan teknologi sebab siswa tidak lagi membutuhkan banyak ruang di dalam kelas melainkan diluar kelas.
Baca Juga: Antisipasi Kekeringan dan Gagal Panen, Distan Provinsi Banten Siagakan 1.012 Pompa Air
Hal ini bertujuan agar berfokus kepada minat dan bakat mereka dengan merefleksikan pengalaman mereka sesuai dengan apa yang telah dirancang pada kurikulum merdeka.
Oleh sebab itu, untuk menghadapi tantangan tersebut perlu adanya penyediaan panduan dan sumber daya pembelajaran yang memadai untuk membantu guru dalam persiapan dan implementasi kurikulum baru.
Selanjutnya, pengalokasian anggaran yang memadai untuk pengadaan bahan ajar, media pembelajaran, dan peralatan pendukung yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Terakhir, mengembangkan sistem penilaian yang selaras dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka Belajar, seperti penilaian autentik, portofolio, dan penilaian kinerja.
Baca Juga: Link Download Bagan Pertandingan Euro 2024, Lengkap dengan Jadwal Laga Per Negara
Hasil penerapan kurikulum merdeka dibeberapa sekolah memang menunjukkan hasil yang signifikan dibandingkan dengan kurikulum 2013 sebelumnya. Peserta didik menjadi lebih terampil dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.***