BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mempertimbangkan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara penuh.
Sebab, sejak PTM terbatas diberlakukan sekitar dua pekan terakhir tidak ditemukan adanya kasus penyebaran Covid-19.
Seperti diketahui, PTM tingkat SMA, SMK dan SKh di Provinsi Banten mulai efektif diterapkan pada Senin 6 September 2021.
Baca Juga: Penjelasan, Gejala dan Penyebab Pendarahan Otak, Kondisi yang Dialami Tukul Arwana
Adapun ketentuannya adalah dilakukan secara terbatas dengan hanya kapasitas 50 persen.
WH mengatakan, sejak PTM terbatas dilakukan tidak ada laporan yang menyebut adanya penyebaran Covid-19.
Hal itu sudah cukup menjadi dasar untuk menambah kapasitas PTM atau bahkan diberlakukan secara penuh.
Baca Juga: HMI Pertanyakan Transparansi Anggaran dan Minta Walikota Cilegon Tak Banyak Pencitraan
Kondisi tersebut juga telah dilaporkan secara langsung kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke Banten pada Selasa 21 September 2021.
“Tidak ada temuan soal penyebaran covid. Itu sudah cukup menjadi alasan kita, bahkan saya bilang Pak (Jokowi), akan saya full-kan minggu depan,” katanya.
“(Jokowi menjawab) ya silakan itu kebijakan daerah,” ujar WH kepada awak media, Kamis 23 September 2021.
Baca Juga: Ivan Gunawan Kolaborasi dan Bikin Keren Pemain Rans FC
Meski demikian, mantan Walikota Tangerang tersebut mengaku pihaknya tak ingin terburu-buru menambah kapasitas PTM.
Dirinya akan terlebih dahulu memantau perkembangan beberapa pekan ke depan.
“Kita kemarin lapor ke beliau dievaluasi dulu dari sekarang untuk PTM, kita ikuti saja. Kita lihat dua minggu ke depan perkembangannya,” katanya.
Baca Juga: Cegah Muncul Terminal Bayangan, Anggota Dishub Nongkrong di Jalan RT Hardiwinangun Rangkas
WH memastikan bahwa hingga kemarin pelaksanaan PTM masih berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan diyakininya akan terus membaik seiring berjalannya waktu.
“Kemarin dua minggu sudah bagus, tidak ada satu kondisi yang mengkhawatirkan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, sebagai bentuk perlindungan kepada pelajar pihaknya telah melakukan vaksinasi kepada siswa SMA dan SMK negeri.
Baca Juga: Greenotel Cilegon Rutin Menggelar Promo Highlight
Dari jumlah sasaran sekitar 400.000 jiwa, 275.000 diantaranya telah menerima suntik vaksin.
“Jadi masih ada 100.000-an yang belum divaksin. Target kami akhir September seluruh pelajar SMA SMK negeri bisa sudah tervaksin,” tuturnya.
“Untuk yang swasta diarahkan ke kabupaten/kota agar seimbang dan cepat tercapainya vaksinasi,” tuturnya.
Baca Juga: Hampir 7.000 Korban PHK di Banten Tak Terima Bantuan
Mantan Direktur Utama RSUD Kota Tangerang itu menegaskan, meski belum divaksin para siswa masih tetap bisa ikut PTM.
Sebab, yang diwajibkan untuk divaksin adalah para tenaga pendidik, bukan siswa.
“Jadi syarat PTM guru yang sudah divaksin, bukan muridnya. Murid dilakukan vaksinasi secara bertahap,” ujarnya.
Baca Juga: Bantuan Sosial Tuna Covid-19 Senilai Rp300 Ribu Dihentikan Tahun Depan, Ini Kata Mensos Risma
Adapun PTM yang sudah berjalan saat ini masih dalam tahap terbatas dimana maksimal hanya 50 persen.
“Hanya 50 persen yang tatap muka, sekolah harus menyediakan dua pilihan PTM dan online, sehingga orang tua bisa memilih apakah PTM atau tetap daring,” katanya. ***

















