BANTENRAYA.COM – Menteri Koordinator atau Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya percepatan swasembada pangan nasional yang semula ditargetkan pada 2029 menjadi 2027.
Dalam kunjungannya ke Gudang Pupuk Indonesia di Serang pada Jumat, 10 Januari 2025 lalu, ia memastikan kesiapan distribusi pupuk serta menyampaikan pesan penting untuk menjaga keberlanjutan lahan pertanian di Banten.
“Kita harus bergerak cepat. Lahan pertanian, khususnya di Pulau Jawa, termasuk Banten, harus benar-benar dijaga dari alih fungsi. Saat ini, sekitar 6.450 hektare lahan di Banten sudah berubah fungsi. Ini tidak boleh terjadi lagi,” kata Zulkifli.
Ia juga mengapresiasi ketersediaan pupuk di gudang tersebut, yang siap disalurkan kepada para petani.
Baca Juga: Tiga Formasi Masih Kosong, 2.635 Tenaga Teknis Tak Lulus PPPK Kabupaten Serang
Zulkifli mengatakan, penyerapan pupuk subsidi harus dimaksimalkan, sehingga pihaknya memastikan bahwa hambatan distribusi harus diantisipasi.
Selain itu, pihaknya juga mengklaim jika tidak ada kenaikan harga pupuk demi mencapai target percepatan program swasembada tersebut.
“Tidak ada kenaikan harga pupuk. Hambatan distribusi juga sudah diminimalisir. Semua pihak harus bersama-sama mendukung petani agar hasil mereka optimal,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat atau Pj Gubernur Banten A Damenta menegaskan bahwa, Banten sebagai provinsi yang termasuk dalam delapan besar produsen beras nasional siap mendukung program percepatan swasembada pangan.
Baca Juga: Buruh Banten Desak Tiga Kabupaten dan Kota Terapkan UMSK 2025
Ia menyampaikan, kesiapan Banten meliputi berbagai sektor, termasuk irigasi, distribusi pupuk, dan pengelolaan sumber daya air.
“Banten memiliki 1.419 Daerah Irigasi (DI) yang mendukung lahan pertanian seluas 197.845 hektare. Kami telah mengidentifikasi kebutuhan perbaikan irigasi dan memanfaatkan sumber air baku seperti Waduk Sindangheula, Waduk Karian, dan Bendungan Ciliman,” kata Damenta.
Damenta juga menyampaikan, pada 2025, Banten menargetkan luas tanam padi sebesar 624.053 hektare dengan produksi mencapai 2.888.375 ton.
“Alhamdulillah, dengan ketersediaan pupuk dan bibit unggul, Insya Allah Banten siap berkontribusi maksimal dalam kemandirian pangan nasional,” tambahnya.
Baca Juga: Harga Gas Industri Tak Lagi di Subsidi, Apindo Sebut Bakal Berdampak PHK di Banten
Terpisah, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan, saat ini distribusi pupuk subsidi dilakukan dengan sistem yang transparan dan modern.
Hal itu dilakukan demi menjaga pasokan dan memaksimalkan penyerapan pupuk.
“Kami memonitor distribusi secara real-time melalui CCTV dan GPS yang terpasang pada truk pengangkut. Nomor kendaraan, identitas sopir, hingga tujuan pengiriman terpantau dengan jelas,” ungkapnya.
Rahmad juga menjelaskan bahwa, seluruh gudang termasuk Gudang Pupuk Indonesia di Serang dengan kapasitas lebih dari 200 ton, sudah siap mendukung kebutuhan petani.
Baca Juga: Tak Perlu Pakai BPJS, Begini Cara Medical Check Up Gratis 2025 Saat Ulang Tahun
“Untuk penebusan pupuk juga dilakukan dengan verifikasi e-KTP dan dokumentasi untuk memastikan akuntabilitas,” tambahnya.
Lebih lanjut Rahmad mengatakan, peran penting adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh stakeholder demi mensukseskan program nasional dalam rangka percepatan kemandirian pangan tersebut.
“Dengan sinergi yang solid dan semangat gotong royong, saya yakin percepatan swasembada pangan dapat tercapai, membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Rahmad.***