BANTENRAYA.COM – Belakangan ini heboh dengan penemukan kampung di Kecamatan Mandalawangi yang salah satu warganya sering disapa Baginda Raja. Sang Baginda tinggal disebuah padepokan yang sering dijuluki Padepokan Angling Darma.
Angling Darma merupakan cerita rakyat (folklore) yang melegenda. Apalagi di zaman modern ini, cerita rakyat banyak diangkat menjadi sandiawara radio maupun sinteron (sinema elektronik) sehingga melekat dalam keseharian masyarakat Nusantara tak terkecuali di Kabupaten Pandeglang.
Dalam catatan sejarah yang berserakan di berbagai kanal berita, disbutkan bahwa Prabu Angling Dharma adalah nama seorang tokoh legenda dalam tradisi Jawa, yang dianggap sebagai titisan Batara Wisnu.
Dalam legenda, Prabu Angling Dharma dilahirkan oleh Pramesti, putri Jayabaya. Sementara Jayabaya merupakan putra Gendrayana, cucu Yudayana dan cicit Parikesit. Silsilahnya jika ditarik sampai ke tokoh Mahabharata: Abimanyu, ayah Parikesit dan Arjuna, kakek Parikesit. Dia bertakhta di Kerajaan Malawapati
Bagaimana dengan Padepokan Angling Darma di Kecamatan Mandalawangi? Belum ada referensi kuat terkait Baginda Raja Jamaluddi Firdaus punya hubungan dengan Angling Darma. Namun Baginda Raja ini dermawan yang ditandai dengan membangun puluhan rumah warga miskin di Pandeglang.
Sebelum muncul Baginda Raja Jamaluddi Firdaus, di Jawa Barat sempat muncul kerjaaan yang dinamai Sunda Empiere. Kerajaan ini akhirnya terungkap sebagai perkumpulan yang mendasarkan diri pada romantisisme sejarah pada masa lalu. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah kekaisaran yang besar antara bumi dan matahari.
Baca Juga: Potret Megahnya Rumah Baginda Raja Mandalawangi Pandeglang, Ada Singgasananya
Di Pandeglang sendiri, istilah kerjaan bukan barang baru karena berdasarkan catatan sejarah kerjaan tertua di Nusantara ada di Kecamatan Mandalawangi yakni Salakanagara. Kejayaan Salakanagara sampai sekarang masih bisa dilisaksikan dengan banyaknya peninggalan yang tersebar di kaki Gunung Pulosari dan taman makam kunu di Kawasan Cihunjuran. Makam kuno Salakanagara kini menjadi tempat wisata religi. ***