BANTENRAYA.COM – Salat Tarawih menjadi amalan sunnah dan penyempurna puasa Ramadhan.
Untuk itu, Tarawih menjadi altifitas yang paling baik dilakukan saat malam Ramadhan sebagaimana Rasulullah juga mengamalkannya setiap malam Ramadhan.
Di Indonesia ada banyak macam Tarawih yang dilakukan baik itu 8 rakaat atau 20 rakaat.
Baca Juga: Pernikahan Mewah di Paris, Valencia Tanoesoedibjo Berjanji Bantu Kevin Sanjaya Masak Indomie
Biasanya dalam tradisi 20 rakaat maka iman membacakan berbagai doa dan bcaan rukun secara singkat saat tarawih.
Termasuk juga bacaan untuk Tasyahud Akhir atau Tahiyyat Akhir dimana dibacakan secara ringkas dan cepat.
Dimana, biasanya imam akan meringkas bacaan Tasyahud Akhir untuk mempercepat waktu Tarawih.
Baca Juga: 5 Wakil Indonesia Melaju ke Perempat Final Swiss Open 2023, 4 Gelar Juara Berpeluang Digondol
Membaca Tasyahud Akhir sendiri merupakan rukun salat yang ke 10, sehingga wajib dilakukan dan dibacakan.
Sebab, jika tidak maka hal itu akan membatalkan shalat yang dilakukan.
Baik itu shalat fardu maupun shalat sunnah Tarawih.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Edisi Ramadhan 1444 H, Singkat dan Padat, Tentang: Ramadhan Adalah Bulan Tarbiyah
Bagi Anda yang biasa dengan salat tarawih versi cepat, maka berikut bacaan Tasyahud Akhir yang tepat dan pas menuruy kita Fathul Miu karya Zainuddin Al-Malyabari.
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber pada Jumat 24 Maret 2023, berikut bacaan ringkas Tasyahud Akhir yang pas untuk digunakan saat salat Tarawih.
فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين وعاشرها: تشهد أخير وأقله ما رواه الشافعي والترمذي [الأذكار الأرقام: ٣٦٨- ٣٩١] : التيحات لله إلى آخره تتمته: سلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته سلام علينا وعلى عباد الله الصالحين أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله
Baca Juga: 5 Tips Agar Bangun Sahur Tepat Waktu, Ibadah Puasa Jadi Makin Lancar dan Tetap Produktif
Artinya: “Rukun shalat yang kesepuluh adalah tasyahud akhir. Minimal bacaan dalam tasyahhud akhir sebagaimana yang diriwayatkan oleh As-Syafi’i dan At-Tirmidzi adalah bacaan At-tahiyyâtu lillâh, salâmun alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, salâmun ‘alainâ wa ‘alâ ibâdillâhis shâlihîn. Asyhadu al-lâilâha illallâh, wa anna muhammadar rasûlullâh. (Syekh Zainuddin Al-Malyabari, Fathul Muin, halaman: 118)
Namun, tentu saja bukan hanya Tasyahud Akhir saja. Dalam melakukan salat tarawih dengan versi cepat, maka hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah rukun tumakninah atau berdiam diri sejenak.
Terutama saat berpindah gerakan salat, misalnya saat rukuk, sujud dan iktidak duduk diantara dua sujud.
Sebab, jika itu juga tidak dikerjakan maka hal tersebut bisa membatalkan shalat karena rukunnya tidam dilaksanakan. ***