BANTENRAYA.COM – Enam warga Desa Ciminyak, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, meninggal dunia menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Warga Muncang yang meninggal akibat kebakaran antara lain Neneng Sumiati (71), Rea (13), Aco (3), Herry (31), Taris (15), dan Ido (33).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, kelima orang korban kebakaran meninggal di tempat, satu meninggal di rumah sakit Polri Keramatjati.
Baca Juga: Realisasi Pajak Daerah Kota Serang Naik Rp 35 Miliar, ASN Harus Paling Awal Bayar
“Mereka semua adalah keluarga besar ibu Neneng, tinggal di dekat lokasi kejadian sudah cukup lama cuman KTP-nya masih Kecamatan Muncang,” katanya kepada Bantenraya.com, Senin 6 Maret 2023.
Ia mengungkapkan, ternyata satu keluarga korban selamat dari maut karena ketika kejadian kebakaran hebat dirinya tak ada di rumah.
“Istri dari Herry bernama Risna berhasil selamat dari maut karena sedang tidak di rumah yaitu mengunjungi kerabatnya yang masih daerah Jakarta namun jauh dari lokasi kejadian,” ungkapnya.
Baca Juga: Bu Mira Ternyata Benaran Sultan, Aset Berharga Banyak Ditemukan di Rumah Mewah yang Terbengkalai
Febby menuturkan, kelima korban atas nama Neneng Sumiati (71), Rea (13), Aco (3), Herry (31), Taris (15) meninggal ditempat, sedangkan Ido (33) sempat dirawat di rumah sakit namun karena 70 persen tubuhnya mengalami luka bakar sehingga menyebabkan ia menghembuskan nafas terakhir.
“Semua korban jasadnya masih di rumah sakit karena menunggu ahli waris mereka yang masih ada, proses identifikasi identitas mayat terbantu karena istri dari Herry selamat dari maut,” tuturnya.
BACAJUGA:
Ia menjelaskan, sampai sekarang pihak BPBD Lebak masih berkoordinasi dengan pihak keluarga di Muncang serta pihak yang menangani jasad korban di rumah sakit Kramatjati.
Baca Juga: Bacaan Doa Bilal Sholat Tarawih 23 Rakaat, Lengkap dengan Jawaban Jemaah
“Kami masih berkoordinasi dengan pihak terkait apakah korban akan dimakamkan di Jakarta atau Muncang. Dimanapun korban dimakamkan kami akan membantu prosesi itu, cuman sekarang pihak Polri masih mengumpulkan data-data korban kebakaran jadi masih belum ada kepastian,” tambahnya.
Febby menambahkan, berdasarkan keterangan istri Herry ketika ditemui di rumah sakit Kramatjati ke enam korban sempat berusaha untuk evakuasi ke tempat aman.
Namun sayangnya karena di pemukiman tersebut gang sempit api menyambar tubuh para korban hingga tewas di tempat.
“Pas kami ke sana kan istri Herry memberikan keterangan bahwa dirinya segera pulang untuk melihat kondisi keluarganya namun berdasarkan kesaksian korban yang selamat. Keluarga mereka tak tertolong karena ketika hendak mengevakuasi diri api langsung menjalar hingga membakar tubuh mereka,” tambahnya.
