BANTENRAYA.COM – Seorang Kepala Desa (Kades) di Lombok membuat heboh setelah digeruduk dan dimintai melakukan sumpah pocong oleh warganya.
Sang Kades diperlakukan demikian lantaran dituding telah meminta mengirimkan foto tak senonoh wargannya.
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, kala itu Kades Lombok Tengah yang sedang berada di lingkungan kerja didatangi masa begitu banyak atas aksi tak senonoh itu, Kamis 9 Febuari 2023.
Aksi itu digelar sebagai bentuk protes terhadap sang Kades sehingga warga merasa kesal dan meminta pengakuannya untuk melakukan sumpah pocong dihadapan masa berkerumunan.
Kepala desa tersebut melakukan aksinya dengan mengganggu istri dari salah satu warganya.
Gangguan itu dilakukan via pesan singkat di WhatsApp, kala itu kades meminta foto bugil kepada perempuan tersebut.
Sontak saja atas aksi benjatnya korban pun akhirnya membagikan isi pesan via singkat melalui media sosial pribanya.
Sementara itu menurut, Korlap Apriadi Abdi Negara, peristiwa bermula ketika L yang sedang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi meminta bantuan SHS agar bisa pulang.
L mengaku sudah tidak bekerja lagi dan diduga ditelantarkan oleh majikannya.
Baca Juga: Erick Thohir Inginkan Kepengurusan PSSI Orang yang Siap Tidak Tidur
“Saat itulah Pak Kades ini diduga meminta foto payudara L,” ujarnya.
“Ini selain merusak harkat dan martabat wanita tapi juga merusak marwah Desa Ungga karena kita punya generasi yang harus kita jaga,” ungkapnya.
“Chat ini sudah tiga hari lalu, tapi sebelumnya ada sejarah lama yang tidak seketika meminta foto,” tuturnya.
Baca Juga: Rayakan HPN 2023, Pokja Wartawan Banten Gelar Pameran Foto hingga Open Mic
Sampai akhirnya warga menuntut SHS mundur dari jabatannya. Lagipula, peristiwa itu dinilai mencoreng nama desa mereka.
“Tapi dia menolak dan keluar dari kantornya begitu saja. Itulah yang membuat warga marah dan terjadi bentrokan dengan aparat,” paparnya.
Hingga saat ini, situasi di Kantor Desa Ungga berangsur normal sebagai gantinya aparat kepolisian berjaga-jaga untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan. ***