BANTENRAYA.COM – Perjanjian Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto menjadi polemik dan perdebatan di publik.
Anies Baswedan disebut terikat perjanjian dengan Prabowo Subianto.
Salah satu poin perjanjian tersebut antara lain Anies Baswedan dikabarkan tidak boleh mencalonkan diri menjadi presiden.
Baca Juga: Promo Valentine! Coklat di Alfamart Dibandrol Harga Miring, Cocok untuk Hadiah Pasangan
Wakil Ketua Umum Gerindra Sandiaga Uno yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif buka suara dalam podcast di Akbar Faisal Uncensored.
Sandi mengatakan bahwa sosok yang membuat perjanjian tersebut adalah Fadli Zon.
“Tertulis dan untuk episode itu, saya mengusulkan Bang Akbar, mengundang Fadli Zon. Karena dia yang mendraf dan menulis tangan,” kata Sandiaga menjawab Akbar Faisal.
Loyalis Anies Baswedan yakni Geisz Chalifah buka suara terkait dengan perjanjian antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Geisz Chalifah di akun facebooknya.
Geisz Chalifah mengatakan bahwa Anies taat pada janjinya.
“Bahkan saat Pak Prabowo meminta Anies mengingkari janjinya pada warga Jakarta dengan meminta Anies bersedia menjadi Cawapres. Anies ttp menolak karena berniat menunaikan janji pada warga Jakarta utk bekerja selama lima tahun,” kata mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol tersebut.
Baca Juga: Profil Salsabila Syaira, Wanita yang Diduga Rangkul Mesra Rocky Gerung, Ternyata Orang Dekat Jokowi
“Jadi siapa yg tidak taat janji? Yang meninggalkan posisi Wakil Gubernur utk menjadi Cawapres apakah itu menunaikan janji?” kata Geisz.
Geisz mengatakan bahwa Anies berjanji pada Prabowo konteksnya pada pilpres 2019 dan sudah ditunaikan.
“Namun yang mengajak Anies utk menjadi cawapres saat Anies tetap istiqomah dengan janjinya pada warga jakarta Apakah orang tersebut bisa dikatakan menghargai perjanjian Anies dengan warga Jakarta? Atau yg meninggalkan jabatan wagub demi jadi cawapres apakah orang tersebut juga bisa dikatakan konsisten dgn amanah yg diembannya?” ujarnya.
“Bahkan setelah gagal jadi Wapres pun, masih tersimpan video testimoni yang mengatakan tak akan bersedia masuk dalam kabinet Pemerintah saat ini,” ujarnya.
“Ketika satu jari menunjuk keorang lain maka 4 jari menunjuk kepada diri sendiri,” sindir Geisz. ***