BANTENRAYA.COM – Vihara Avalokitesvara Banten, yang berada di Lingkungan Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, bersiap merayakan tahun baru China atau yang biasa dikenal Imlek, Minggu 22 Januari 2023.
Humas Vihara Avalokitesvara Banten, Asaji mengatakan, menghadapi tahun baru Imlek tahun 2023 tidak ada persiapan khusus di Vihara Avalokitesvara Banten.
“Nggak ada persiapan khusus. Seperti biasa rutin-rutin aja. Karena baru tahun ini kita merayakan Imlek, setelah masa Covid-19. Jadi nggak ada pelaksanaan khusus. Cuma pasang lampion dan aksesoris kayak gambar-gambar kelinci,” Asaji, ditemui di Vihara Avalokitesvara, Rabu 18 Januari 2023.
Asaji menuturkan, tahun baru Imlek yang akan dirayakan akhir pekan ini tidak ada kegiatan seremonial yang akan memeriahkan Imlek, meski PPKM telah dicabut pemerintah pusat.
“Tidak ada hal-hal yang seperti itu. Berjalan rutin seperti biasa aja, karena tahun ini baru masa bebasnya Covid-19. Barongsai nggak ada, naga tidak ada,” ucap dia.
Asaji menjelaskan, pertunjukkan barongsai dan naga ditiadakan, lantaran barongsai dan naga sudah tidak ada dan tidak menjadwalkan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Baca Juga: Kejari Pandeglang Luncurkan Program Jaksa Masuk Pesantren,Agar Santri Tidak Berbuat Kriminal
“Karena barongsainya udah nggak ada. Biasanya dari luar. Kedua memang kita tidak menjadwalkan itu,” jelasnya.
Asaji menegaskan, pihaknya hanya melayani para umat Tionghoa yang akan menjalankan ibadah atau sembahyang.
“Hanya kegiatan doa-doa aja. Ibadah aja. Nggak ada yang lain. Kalaupun ada sampai detik ini belum ada konfirmasi yang menjelaskan tentang adanya barongsai,” tegas Asaji.
Baca Juga: Berikut Ini 20 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023, Bikin Perasaan Haru
Menurut Asaji, perayaan tahun baru Imlek masa kini berbeda dengan perayaan Imlek di masa lampau, yang menyelenggarakan pertunjukan barongsai dan lainnya sejak tanggal pertama hingga 15 hari.
“Nggak seperti jaman dulu era 50-60 an ada wayang kotehi, barongsai, ada naga dan dirayakannya full setengah bulan. Kalau ini nggak ada paling hari H nya doang,” katanya.
Asaji menyebutkan, warga Tionghoa dari berbagai daerah, bahkan luar pulau Jawa akan menyambangi Vihara Avalokitesvara untuk beribadah saat perayaan Imlek.
Baca Juga: Kunjungan ke Medan, Erick Thohir Cicipi Sop Ikan Bawal Medan bareng Eko, dan Uya Kuya
“Jawa, Sumatra, Kalimantan. Kadang-kadang cuma Jawa aja. Serang, Jakarta, Bogor, Semarang, dan Surabaya,” sebut Asaji.
Asaji enggan memprediksi berapa jumlah warga Tionghoa yang akan datang ke Vihara Avalokitesvara untuk merayakan Imlek tahun 2023.
“Setiap tahun relatif. Bisa juga mencapai 1000an lebih. Ya sulit kita nggak bisa prediksi begitu mah. Banyak faktor. Cuaca, jalan tol macet, kita pernah prediksi tiga sampai empat ribu orang ternyata tol macet di Ciujung. Bubar,” tutur dia.
Baca Juga: Bos Kabel TV, Sudah Serahkan Dana Untuk Menyantet Ibu Mertua dan Adik Iparnya, Tapi Berujung Tragis
Asaji menerangkan, tahun baru Imlek 2023 ini shio kelinci air yang melambangkan ketenangan.
“Semua punya harapan yang baik-baik. Kita berharap kondisi perekonomian baik, kondisi keamanan baik. nggak seperti tahun macan kemarin banyak huru hara. Tahun kelinci agak tenang,” terangnya.
Asaji juga memaparkan, pada perayaan tahun baru Imlek tidak ada seragam khusus yang diwajibkan untuk dikenakan pada saat hari raya Imlek.
Baca Juga: Pemkot Cilegon meliburkan pegawai di cuti bersama Senin 23 Januari 2023
“Tidak harus baju baru. Pakai baju hitam silakan. Karena agama Buddha pada saat ritual itu hanya ritual aja. Silakan. Cuma pada hari itu adalah momen Imlek dia berharap baik, bagus. Yang bagus warnanya merah dan emas. Karena merah itu lambang keberkahan. Emas itu rejeki, makmur. Jadi nggak ada ketentuan khusus,” beber Asaji.
Asaji juga menjelaskan, pada saat perayaan Imlek tidak ada tradisi bagi-bagi angpao.
“Itu mah mall. Di sini nggak ada. Pengadaan angpao itu adalah sebuah tradisi yang menggambarkan dari yang tua memberikan kepada yang muda. Bukan di Vihara,” jelas dia.
Pada saat hari H perayaan Imlek, Vihara Avalokitesvara membolehkan warga umat muslim untuk datang ke Vihara Avalokitesvara.
“Gak apa-apa. Karyawan di sini aja orang sini. Muslim. Sepanjang dia baik-baik gak apa-apa. Asalkan jangan masuk ke tempat ibadah,” pungkasnya. ***