BANTENRAYA.COM – Warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, memblokir jalan menuju Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri 13 Cilegon.
Pemblokiran jalan dilakukan lantaran aktivitas keluar masuk siswa-siswi SMP Negeri 13 Cilegon dianggap mengganggu warga lingkungan sekitar.
Warga melakukan pemblokiran jalan gang yang lebarnya sekitar 1,5 meter dengan bambu dan kayu.
SMP Negeri 13 Cilegon baru berdiri pada 2021 lalu dengan menggunakan Gedung SD Negeri Masigit 3 yang sudah tidak ada siswanya.
Warga Lingkungan RT 3 RW 1 Kelurahan Masigit, Syamsul Ma’arif mengatakan, pemblokiran jalan lantaran keluar masuk siswa-siswi mengfanggu warga.
Baca Juga: Selain Sertifikat Eksklusif, Apakah Ada Uang Saku di MAGENTA BUMN? Cari Tahu di Sini
“Tadinya SD Inpres, karena muridnya sedikit, diganti jadi SMP 13. Direnov, dibangun. Jadi rencananya itu SMP menghadapnya ke sana akses jalannya ke sana, ke Bona (Perumahan Bonakarta),” kata Syamsul kepada awak media.
Jalan Lingkungan untuk akses SMP Negeri 13 Cilegon juga tanah miliknya Syamsul dan keluarganya bukan, milik umum.
“Ini bukan jalan SMP nih, jalan masyarakat, jalan punya warga bukan jalan sekolah. Masyarakat gak setuju karena berisik, motor parkir di sini, muter di sini,” kata Syamsul.
Saat ini baru kelas 7 dan kelas 8, jika ke depan sudah ada kelas 9 tentu akan lebih ramai.
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa ke China dibuka PBNU, Berikut Link Pendaftaran, Persyaratan, dan Cara Daftar
Penutupan jalan dilakukan sejak Selasa, 17 Januari 2023.
“Saya tutup dari Selasa (17 Januari 2023. Saat pembangunan lewat Bona, kalau lewat sini kami tutup,” tuturnya.
Syamsul mengaku, mayoritas warga Jombang Kali menolak akses SMP Negeri 13 Cilegon yang melalui lingkungannya.
“Ini (Jalan Gang) kan bukan halaman sekolah. Berisik, pas ambil raport, motornya baris. Wong perjanjian awalnya lewat Bona, sini nolak semua,” tandasnya.
Syamsul mengaku keinginan warga hanya akses keluar masuk SMP Negeri 13 Cilegon melalui Perumahan Bonakarta.
“Sini RT 3 RW 1, Masigit,” terangnya.
Kepala SMP Negeri 13 Cilegon Muntahanah mengatakan, penutupan akses jalan ke SMP Negeri 13 Cilegon sudah 2 hari.
“Warga keberatan jalannya dilewati anak-anak siswa SMP Negeri 13 Kota Cilegon. Yang jelas dari pihak sekolah kalau ada alternatif jalan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,” kata Muntahanah.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Sulut Diguncang Gempa 7,1 Magnitudo Tak Berpotensi Tsunami tapi Tetap Waspada
Ia menjelaskan, alasan pentupan jalan karena mengganggu warga lingkungan sekitar Jombang Kali.
“Kita sudah punya kelas 7 dan kelas 8. Saya sudah komunikasi dengan Bu dengan Kasi, dengan Kabid dan Kadisnya dari Dindik (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon),” tuturnya.
Gedung SMP Negeri 13 Cilegon awalnya merupakan SD Negeri 3 Masigit, karena kekurangan siswa kemudian di merger ke sekolah lain dan bangunan dijadikan SMP Negeri 13 Cilegon.
“Jumlah siswa kelas 7 160, kelas 8 130,” ungkapnya.
Muntahanah mengatakan, eks Gedung SD Negeri 13 Masigit dijadikan SMP Negeri 13 Cilegon pada pertengahan 2021.
Namun pada akhir 2022 dilakukan rehab gedung dan siswa-siswi belajar menumpang belajar di SD Negeri 4 Cilegon.
Pada Senin, 16 Januari 2023 jalan dittutup.
Baca Juga: Kualifikasi dan Benefit Magang MAGENTA BUMN, Daftar di Link Pendaftaran MAGENTAN BUMN di Sini
“Akhir 2022 saat rehab siswa menumpang di SD 4 Cilegon, kita mulai pindah Senin (16 Januari 2023) KBM. Saat ini ada aleternatif jalan lain tapi lebih sempit,” terangnya.***