BANTENRAYA.COM — Saat ini terdapat 4 juta angkatan kerja di Provinsi Banten.
Meski demikian, berdasarkan data Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 99 persen masyarakat Banten belum tersertifikasi profesi.
Belum banyaknya masyarakat Banten yang memiliki sertifikasi profesi menyebabkan banyaknya pengangguran akibat tidak memiliki bukti keahlian.
Baca Juga: Kapan Film Bismillah Kunikahi Suamimu Tayang di Bioskop? ini Jadwal dan Sinopsisnya
“Karena perusahaan juga membutuhkan pengakuan yang meyakinkan bahwa tenaga kerja yang mereka rekrut benar-benar ahli di bidang tersebut,” kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) Banten Rustam Effendi.
Rustam mengatakan, untuk memfasilitasi masyarakat agar mendapatkan sertifikat, IASPRO Banten memberikan sertifikasi gratis melalui beberapa program salah satunya di Balai Besar.
Sayangnya peminatnya kurang.
“Masih banyak yang belum mengerti sertifikasi profesi ini, apalagi yang literasinya kurang,” ujarnya.
Karena itu, kata Rustam, IASPRO Banten gencar menyosialisasikan dan mendorong berbagai kalangan seperti institusi pendidikan, perusahaan, bahkani pemerintahan.
Sehingga masyarakat mulai sadar betapa pentingnya sertifikasi profesi untuk menunjang profesi yang diinginkan.
Selain itu, IASPRO Banten juga akan mulai merangkul asesor yang ada di Banten agar mau tergabung dalam IASPRO Banten.
Sebab berdasarkan data diterima masih banyak asesor yang masa berlakunya telah habis.
Dengan begitu seorang asesor tidak punya hal lagi untuk menguji sebelum diperbaharui.
“Dari 1.250 asesor yang ada di Banten baru ada 150 yang sudah tergabung,” tuturnya. *