BANTENRAYA.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pandeglang menggelar Safari Jurnalistik dan rapat kerja 2023, di Hotel Wira Carita, Jumat 13 Januari 2023.
Acara dibuka oleh Plt Kepala Dinas Komunikasi Informasi, Sandi dan Statistik (Diskomsantik) Pandeglang, yang hadir mewakili Bupati Pandeglang, didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda setempat TB. Nandar Suptandar, Sekdispora Dr Sutoto.
Dalam Safari Jurnalistik, PWI Pandeglang menghadirkan tiga narasumber yaitu, anggota DPRD Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan, anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Iing Andri Supriadi dan Kajari Pandeglang Helena Octavianne.
Dalam kesempatan ini pula, anggota Dewan Kehormatan PWI Banten Nana Sutisna Amdan, memberikan motivasi dan refleksi tentang perjalanan jurnalisme di Pandeglang.
Safari Jurnalistik PWI Pandeglang ini dihadiri puluhan guru, kepala sekolah, pengelola wisata, dan stakeholder lain.
“Terimakasih kepada pengurus PWI Pandeglang dan pihak yang menyukseskan kegiatan ini,” kata Ketua PWI Pandeglang, Yanadi.
Kajari Pandeglang Helenna Octaviane menyatakan, era digital punya dampak positif dan negatif. Langsung klik jadi informasi. Dampak negatifnya jempolmu bisa jadi harimaumu. Dunia juga tidak sekecil daun kelor. “Ingat selalu sisi postifnya, medos harus digunakan dengan benar,” katanya.
Kepada peserta, Kajari meminta jangan alergi dengan wartawan. “Kalau salah minta maaf. Kalau memang benar kenapa mesti takut. Ingat jejak digital juga susah hilang, seumur hidup tidak akan hilang. Waspada dan pakai etika bermain medsos,” harapnya.
Kajari juga berpesan wartawan agar berpegang pada kode etik jurnalistik. Katanya, wartawan bertugas menghasilkan karya, amanahnya yang harus dipegang.
“Pimpinan daerah mengamanatkan yang baik harus ditulis sesuai amanah. Selama tugas di Pandeglang hampir setahun hubungan kami dengan wartawan dan media berjalan dengan baik. Media harus mnemviralkan yang positif,” jelasnya.
Baca Juga: Gelar Jumat Bersih, Muspika Ciomas Kabupaten Serang Berhasil Angkut Dua Dump Truk Sampah
Fitron Nur Ikhsan, anggota Komisi 5 DPRD Banten mengatakan, media massa agar bisa menggali potensi Pandeglang. “Kita itu berada dalam situasi yang seharusnya tidak terjadi. Kita jangan alergi pada wartawan. Di era digital ada tantangan yang lebih besar dan dihadapi wartawan termasuk DPRD,” jelasnya.
Kata Fitron, kecepatan informasi dan daya jangkau yang luas menjadi penantang wartawan saat ini. “Pendulumnya ada di kita apakah akan menjadi kontrol, edukasi, atau informasi. Tugas jurnalisme seharusnya secara kolaboratif melakukan city branding. Kita perlu memberikatan yang postif tentang daerah,” tegasnya.
Iing Andri Supriadi, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pandeglang menyatakan, wartawan sama tugasnya dengan DPRD namun tidak termasuk dalam budgeting.
“Yang harus kita kedepankan adalah rasa persaudaraan dan menjaga iklim tetap harmonis dan kondusif dan jangan ada dusta diantara kita. Membagun Pandeglang tidak cukup oleh eksekutif dan legislatif saja tapi harus ada peran jurnalis. Kalau sering posting yang negatif maka dampaknya akan negatif dan sebaliknya,” jelasnya.
Baca Juga: Dua Mayat Pria di Tengah Hutan Karet di Lebak Penuh Luka Pukulan, Diduga Tewas karena Dicekik
Kata Iing, Pariwisata Pandeglang masih virgin belum tersentuh investor. Katanya, Pandeglang punya pantai paling Panjang se banten tinggal bagaimana menghadirkan investor ke Pandeglang. “Saya rasa ini juga bagian tugas dari wartawan. Terkait edukasi dan kontrol jangan sungkan dan harus terus dilakukan wartawan,” pungkas Iing. ***