BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten berencana menambah jumlah penyuluh antikorupsi dari 360 orang menjadi 600 orang.
Penyuluh antikorupsi bertugas memberikan pendidikan antikorupsi dan bahayanya serta berupaya mencegah terjadinya korupsi sejak dini.
Kepala Dindikbud Provinsi Banten Tabrani mengatakan, keberadaan penyuluh antikorupsi penting guna memberikan sosialisasi, pendidikan, dan pemahaman tentang gerakan antikorupsi, terutama bagi para siswa.
Baca Juga: Ajak Awak Media Bekerja Sama, Ternyata DP3AP2KB Lebak Punya Maksud Ini Terkait Program KLA
Penyuluh antikorupsi diharapkan dapat mampu memberikan penanaman pemahaman antikorupsi kepada siswa sehingga siswa bisa memiliki kesadaran antikorupsi sejak dini.
Penyuluh antikorupsi sendiri rata-rata adalah seorang guru.
“Pengetahuan tentang anti korupsi akan disemaikan kepada siswa yang ada di Provinsi Banten melalui jenjang sekolah,” ujar Tabrani di sela peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Plaza Aspirasi DPRD Provinsi Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu, 7 Desember 2022.
Baca Juga: Pj Gubernur Banten Minta Warga Jangan Protes Soal Besaran Bantuan: Harap Diterima dengan Ikhlas!
Dia mengungkapkan, saat ini sudah ada 360 orang penyuluh antikorupsi yang sudah tersertifikasi sebagai penyuluh antikorupsi oleh KPK.
Ke depan, dia ingin menambahkan lagi jumlah penyuluh antikorupsi di Provinis Banten menjadi 600 orang.
Hal itu agar bisa menjangkau lebih banyak stakeholder pendidikan di Provinsi Banten dalam gerakan antikorupsi.
Baca Juga: TOK! UMK 2023 di Banten Ditetapkan, Terendah Lebak dan Tertinggi Kota Cilegon
Tabrani melihat, siswa merupakan generasi masa depan yang akan menjadi pemimpin di Indonesia.
Karena itu, penting bagi para siswa memiliki pemahaman dan kesadaran tentang gerakan antikorupsi agar mereka tidak melakukan korupsi.
“Pemahaman anti korupsi harus ditanamkan sedini mungkin kepada anak-anak supaya mentalitasnya nanti akan terbentuk sampai mereka tua kalau perlu sampai mereka mati,” katanya.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, peringatan hari antikorupsi tingkat Provinsi Banten yang digelar oleh Dindikbud Provinsi Banten merupakan bagian dari ikhtiar untuk saling mengingatkan akan bahaya korupsi.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Banten juga terus mendorong agar semua pihak saling menguatkan dalam gerakan antikorupsi.
“Kita menguatkan penyuluh anti korupsi, kita dorong terus ini,” katanya.
Al Muktabar mengatakan, penting bagi generasi masa depan sejak dini memahami gerakan antikorupsi.
Sebab ini akan menjadi bekal mereka ketika dewasa dan menjadi pemimpin bangsa.
Dalam acara tersebut, terdapat tiga kegiatan inti yang digelar, yaitu pengukuhan penyuluh antikorupsi, pengukuhan advokasi anti korupsi, dan launching jawara aksi yang merupakan website komunitas penyuluhan antikorupsi.
Baca Juga: UPDATE Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, 10 Polisi Jadi Korban, 1 Meninggal Dunia
Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa mengatakan, pendidikan antikorupsi harus dimulai dari siswa.
Sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran dalam gerakan antikorupsi pada generasi muda.
Bila gerakan anti korupsi ini sudah tumbuh maka diharapkan pembangunan di Provinsi Banten akan semakin berkualitas. ***