BANTENRAYA.COM – Politikus Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno mengungkapkan penyabab tingginya elektabilitas Airlangga Hartarto di kalangan pemilih perempuan.
Elektabilitas Airlangga yang melesat itu tidak terlepas dari kinerja impresifnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Semua (kinerja ekonomi sebagai menteri dan elektabilitas Airlangga) saling berkaitan ya,” terang sosok yang akrab disapa Dave Laksono itu di Jakarta, hari ini, Rabu 9 November 2022.
Menurutnya, Airlangga sebagai nakhoda ekonomi Indonesia dinilai berhasil mendorong ekonomi Indonesia bertumbuh sekaligus menekan angka inflasi.
Pada gilirannya, kondisi ekonomi yang stabil juga dirasakan oleh kaum perempuan.
“Jelas dengan situasi ekonomi membaik para kaum wanita akan lebih memahami, karena sebagian besar rumah tangga di-manage oleh para ibu-ibu,” tegasnya.
Sebelumnya, Warna Institute (WI) merilis survei terkait Pilpres 2024 dengan tema Orientasi Politik Pemilih Perempuan dan Keputusan Memilih pada Pemilu 2024.
Hasilnya Airlangga Hartarto menjadi sosok yang paling banyak dipilih kaum perempuan untuk menjadi presiden.
Dari 2.400 responden pemilih perempuan, 26,7 persen memilih Airlangga Hartarto sebagai presiden.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Ayah Nasional 2022, Ayahku Pahlawanku, Cocok Jadi Foto Profil Media Sosial
Berikutnya ada 18,2 persen memilih Prabowo Subianto dan Puan Maharani dipilih 10,2 persen.
Golkar Kuat
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyoroti terkait dengan kunjungan Relawan Pro Jokowi (Projo) ke kantor Partai Golkar.
Hal itu dinilainya sebagai bentuk komunikasi para elit dan soal pencapresan. Ini juga menegaskan kedekatan antara keduanya dengan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Sebut Persaingan Capres Cawapres 2024 Ketat, Dul Jaelani ‘Deklarasi’ Jadi Calon Wakil Bupati Bekasi
“Airlangga pernah bilang, soal Capres KIB menunggu arahan Presiden Jokowi, begitu juga dengan Projo,” katanya.
Maka ketika keduanya bertemu, ini bukan kebetulan. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga disebut akan meneruskan legacy Presiden Jokowi.
Sementara itu Golkar, kata Ujang, memiliki kader-kader yang berjuang untuk kemajuan partainya. Elektabilitas partai diraih dari kerja keras.
Baca Juga: Ngeri! Detik-detik Anggota TNI Gagal Mendarat dengan Parasut, Prada Salman Alami Patah Tulang
“Golkar besar karena perjuangan kader-kadernya, dalam konteks membesarkan dan memenangkan partai,” kata Ujang.
Jadi jika Golkar bertemu dengan Projo, maupun relawan lain, tidak berpengaruh banyak pada elektabilitas partai yang sudah mumpuni. ***


















