BANTENRAYA.COM – Driver ojek online atau ojol babak belur akibat pengeroyokan tiga preman di SPBU.
Akibat terjadinya peristiwa pengeroyokan tersebut, kini seorang driver ojol terdapat luka memar di wajah.
Seperti dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, lokasi kejadian tersebut terjadi di SPBU Majapahit, Pedurungan, Kota Semarang, Sabtu 24 September 2022.
Baca Juga: 10 Pantun Tema Maulid Nabi Muhammad SAW, Penuh Makna dan Inspiratif
Rekan driver ojol tersebut tidak terima temannya teraniaya, dan melakukan pembalasan kepada pelaku hingga mengakibatkan satu pelaku meninggal dunia.
Menurut informasi yang didapat, kejadian pengeroyokan terhadap driver ojol tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB.
Pelaku pengeroyokan driver ojol sempat dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya sudah tak tertolong dan akhirnya tewas akibat dihajar masa.
Baca Juga: Berhasil Tekan Inflasi, Sri Mulyani Kucurkan Dana Insentif Rp10 Miliar Untuk 40 Daerah
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan, mendapat informasi tersebut dan benar terjadi. Satu pelaku pengeroyokan driver ojol tersebut meninggal.
Para rekan driver ojol tersebut, melakukan pencarian dan mendapati di salah satu kafe Kota Semarang.
Setelah rekan driver ojol mendapati pelaku pengeroyokan, terjadilah keributan dan hingga balas dendampun dilakukan kepada pelaku.
Sebelum terjadi peristiwa, diketahui driver ojol yang mengalami pengeroyokan terhadapnya bermula saat pengisian BBM di SPBU.
Saat antrian berlangsung, ada dua kendaraan berhenti padahal antrian di depannya sudah longgar dan dua kendaraan tersebut enggan berjalan.
Lalu, driver ojol ini memberi tahu kepada pengendara tersebut untuk berjalan ke depan antrian.
Namun, pengendara ini malah marah kepada driver ojol, meskipun sudah berlaku secara sopan.
Tak berapa lama kemudian, dari salah satu pengendara turun dan menghampiri driver ojol. Berlangsung saat itu juga terjadi pemukulan.
Korban atau driver ojol ini sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku yang memukulnya, dan hingga berakibat terjadi pengeroyokan.***