BANTENRAYA – Sebanyak 214 warga dari sejumlah wilayah di Provinsi Banten melakukan operasi katarak gratis yang digelar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, sejak Sabtu dan Minggu 24-25 September 2022.
Selain katarak, Kejati Banten juga melaksanakan operasi terhadap 10 warga yang terkena hernia.
Kajati Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan kegiatan operasi katarak dan hernia bagi masyarakat di wilayah Banten itu, dalam rangka Bhakti Adhyaksa untuk Indonesia Sehat.
“Untuk itu, Kejati Banten, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Banten bersama Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) menyelenggarakan operasi Katarak dan operasi Hernia bagi masyarakat Banten tidak mampu,” katanya kepada awak media disela-sela kegiatan.
Baca Juga: Kapan Anime Ao Ashi Season 2 Rilis? Ini Penjelasannya
Leo menambahkan pelaksanaan operasi Katarak mendapatkan respon yang cukup besar dari masyarakat. Tercatat, ada ratusan warga yang mendaftar dan telah dilakukan operasi.
“Jumlah pasien yang melakukan operasi katarak sebanyak 214 pasien berasal dari Kabupaten dan Kota Se Provinsi Banten. Untuk pasien yang melakukan operasi Hernia sebanyak 10 pasien berasal dari Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang” tambahnya.
Leo mengungkapkan kegiatan operasi Katarak dan Hernia oleh Kejaksaan di seluruh Indonesia rutin dilakukan setiap tahunnya. Namun kegiatan tersebut sempat terhenti, karena adanya penyebaran Covid 19 di Indonesia.
“Pelaksanaan ini memang sebelum covid, rutin melaksanakan hernia dan katarak, biasanya juga ada penanganan serviks,” ungkapnya.
Baca Juga: Sering Konsumsi Minuman Manis? Waspasa Ini Bahaya yang Mengintai Wanita dan Cara Mengatasinya
Leo menjelaskan Katarak dan Hernia merupakan dua jenis penyakit yang bisa menyerang siapapun, dan tidak memandang umur. Sehingga kegiatan itu diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya bagi warga todak mampu.
“Katarak ini semua bisa kena katarak, dari muda hingga tua bisa memungkinkan kena katarak. Hernia juga penyakit yang mengganggu dari anak hingga dewasa. Masyarakat Banten yang tidak mampu yang terkena katarak dan hernia. Generasi muda kita yang sehat nanti memimpin Banten,” jelasnya.
Leo berharap warga yang telah melalukan operasi Katarak dan Hernia di Kejati Banten, dapat memberikan manfaat kedepannya.
“Apabila terhindar dari katarak dan hernia, semakin tinggi dan kuat menopang kehidupan keluarga. Tidak bisa operasi katarak karena tidak memiliki biaya. Bhakti persembahan kejaksaan yang bisa kami berikan kepada masyarakat,” harapnya.
Baca Juga: Ingat Mantan? Coba Link Ujian Gamon Google Form untuk Tahu Sudah Move On atau Belum
Leo juga mengapresiasi Pemprov Banten, maupun dinas terkait yang ikut membantu Kejati Banten sehingga operasi Katarak dan Hernia berjalan sesuai dengan rencana.
“Dapat dukungan dari gubernur, dinas kesehatan, dan didukung kepala daerah kabupaten dan kota,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengapresiasi kegiatan operasi Katarak dan Hernia yang diinisiasi oleh Kejati Banten. Kegiatan tersebut, akan didukung penuh oleh Pemprov Banten, maupun Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.
“Pemprov Banten sangat membutuhkan kegiatan kebersamaan seperti ini. Sehingga masyarakat yang belum terjangkau bisa kita lakukan intervensi untuk segera dilakukan tindakan pengobatan. Ini bentuk bahwasannya Pemerintah hadir untuk masyarakat,” katanya. **



















