BANTENRAYA.COM – Eks Kabareskrim Susno Duadji mengatakan, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo bisa kembali menyandang pangkat sebagai jenderal.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi oleh Ferdy Sambo agar itu bisa terjadi.
Syarat ini cukup berat dan agak mustahil dapat dilakukan mengingat kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo telah diketahui publik.
Baca Juga: Profil Kang Mus atau Epy Kusnandar Preman Pensiun 6 Lengkap dengan Akun Instagram
Sebelumnya, Susno Duadji menyatakan, analisanya terhadap pemecatan Ferdy Sambo.
Dia mengatakan, aneh jika Ferdy Sambo tidak dipecat dari Polri, karena Sambo adalah otak dari pembunuhan Brigadir J.
Susno mengatakan, akan jadi aneh bila Ferdy Sambo sebagai otak dari pembunuhan itu tidak dipecat, sementara polisi lain yang perannya sebagai pembantu dipecat.
Baca Juga: Tampak sangar di Preman Pensiun 6, Abenk Marco pemeran Cecep ternyata punya segudang kata mutiara
“Dia adalah dalangnya, dia arsiteknya, sedangkan yang membantunya merusak TKP dipecat masa otaknya enggak,” kata Susno Duadji.
Adapun syarat yang harus dipenuhi Ferdy Sambo agar bisa kembali jadi jenderal adalah dengan cara membuktikan di pengadilan Bhawa dia tidak bersalah.
Itu adalah cara satu-satunya untuk mengembalikan Ferdy Sambo pada pangkatnya semula.
Sebab keputusan Kapolri bahkan Keputusan Presiden sekalipun tidak akan bisa menolong Sambo.
“Asal putusan pengadilan menyatakan dia tidak bersalah. Tapi tidak dengan keputusan Kapolri atau Presiden, nggak bisa. Harus pengadilan,” kata Susno Duadji.
Meski demikian, dia mengatakan kemungkinan sangat kecil Sambo dinyatakan tidak bersalah mengingat masyarakat menaruh perhatian lebih pada kasus ini.
Baca Juga: Tampak sangar di Preman Pensiun 6, Abenk Marco pemeran Cecep ternyata punya segudang kata mutiara
“Imposible lah (Ferdy Sambo kembali jadi jenderal), masyarakat kan udah tau dia bersalah,” kata Susno Duadji. ***
(Artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Ferdy Sambo Tetap Dipecat dari Polri, Sosno Duadji: Masa yang Lain Dipecat, Dia sebagai Dalangnya Enggak“)
















