BANTENRAYA.COM – Mesin pendeteksi kebohongan atau lie detector tidak mendeteksi adanya kebohongan pada kesaksian Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.
Mesin lie detector menyatakan bahwa apa yang disampaikan Bharada E berkaitan dengan pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J adalah kejujuran.
Poin krusial yang ditanyakan penyidik dengan lie detector adalah tentang siapa saja yang menembak Brigadir J.
Benarkah Bharada E yang pertama menembak Brigadir J dan Fredy Sambo yang terakhir atau mungkin sebaliknya?
Berikut pernyataan yang dinilai jujur dari Bharada E oleh mesin lie detector.
Dikutip Bantenraya.com dari PMJNews, Sabtu, 10 September 2022, tersangka Bharada E dan Bripka Ricky serta Kuat Ma’ruf telah menjalani pemeriksaan menggunakan alat uji kebohongan.
Baca Juga: Harus Coba! Link Ujian Tes Psikopat Google Form Viral di TikTok, Jangan Kaget Dengan Hasilnya
Ronny Talapessy, pengacara Bharada E, membenarkan kliennya itu menjalani tes kebohongan terkait kasus pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga,” ujar Ronny Talapessy.
Ronny mengungkapkan, salah satu poin yang ditanyakan yakni siapa yang menembak Brigadir J dalam peristiwa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Baca Juga: OPEN CASTING! Preman Pensiun 6 Cari Pemain Baru, Simak Cara Daftar dan Tata Caranya di Sini
Bharada E mengakui bahwa dirinya yang menembak Brigadir J pertama kali dan Ferdy Sambo yang menembak terakhir.
“Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak (Brigadir) J. Klien saya menjawab ‘Saya pertama dan FS yang menembak terakhir’,” ungkap Ronny.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri selesai melakukan pemeriksaan terhadap Bharada Eliezer, Bripka Ricky dan Kuat Ma’ruf menggunakan lie Detector terkait kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.
Baca Juga: Siap-siap Cek Rekening, Begini Cara Menerima BSU Subsidi Upah
“Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya ‘no deception indicated’ alias jujur,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Selasa 6 September 2022.
Menurut Andi, pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk.
Dia tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka dugaan pembunuhan Yosua itu.
Baca Juga: 16 Kode Promo Gojek, GoFood, GoRide, GoCar, 11 September 2022, Khusus Weekend Gratis Ongkir
“Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk,” ucap Andi. ***