BANTENRAYA.COM – Setelah berhasil retas sejumlah data, kini hacker Bjorka kembali membuat kehebohan.
Sang hacker Bjorka mengaku ingin digerebek hingga tantang semua sistem keamanan pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui, hacker Bjorka membuat heboh setelah diduga berhasil meretas data-data pribadi masyarakat dengan skala besar hingga dokumen rahasia negara.
Terbaru, Ia diduga telah meretas data Badan Intelejen Negara (BIN) yang berisi dokumen ragasia yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
Ia mengaku dirinya telah mendapatkan data penting itu dari tahun 2019 sampai 2021.
“Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency which are labeled as secret (Berisi catatan dari tahun 2019-2021 dan dokumen yang dikirimkan ke Presiden, termasuk surat-surat yang dikirim Badan Intelijen Negara yang dilabeli rahasia),” tulisnya di forum breached.to.
Baca Juga: Kurang dari Sejam, Mamberamo Tengah Papua Diguncang 4 Kali Gempa Bumi 5,5 hingga 6,2 Magnitudo
Hacker Bjorka sendiri mengaku jika apa yang dilakukannya belum usai dan akan kembali meretas dan mempublikasikan data MyPertamina.
Ia mengungkapkan, hal itu dilakukan demi mendukung aksi demonstrasi memprotes kenaikan harga BBM.
Bahkan kini Bjorka secara terang-terangan menantang pemerintah Indonesia dengan menyebut dirinya ingin digerebek.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Wonosobo, Bus Rem Blong Hajar Mobil-mobil di Depannya hingga 6 Orang Tewas
“I’m still waiting to be raided by the Indonesian goverment (Saya menunggu digerebek Pemerintah Indonesia),” tulisnya di grup itu.
Sebelumnya, akun Dark Tracer memetakan hacker Bjorka yang telah membocorkan berbagai database warga Indonesia yang sudah diretas sejak 2020 dengan 26 juta data penelusuran pencarian di internet oleh pelanggan IndiHome.
Baca Juga: Detik-detik Pencuri Brankas di Rumah Selebgram Dara Arafah Akhirnya Diringkus, Ternyata Ini Sosoknya
Terbaru, Bjorka juga yang menjual 105 juta data milik warga negara Indonesia yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Bjorka juga berulah dengan mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM card prabayar Indonesia yang isinya meliputi data NIK, nomor telepon, operator seluler, hingga tanggal registrasi.
Bahkan, Bjorka sampai berbalas pesan dari Kominfo yang meminta para hacker tak melancarkan serangan meski mereka bisa.
Baca Juga: Big Mouth Episode 14 Sub Indo Kapan Tayang? Berikut Jadwal Rilis Serta Alur Ceritanya
Kemudian Bjorka merespons dengan menuliskan “STOP BEING AN ID**T (berhentilah menjadi bodoh,” di situs forum Breached.to. ***