BANTENRAYA.COM – Warga Perumnas Ciracas, Kelurahan Serang, Kecamatan, Kota Serang, mengeluhkan sampah di perumahannya menumpuk.
Menumpuknya sampah di Perumnas Ciracas inj, lantaran sudah beberapa hari tidak diangkut oleh petugas sampah pihak perumahan, karena mobil muatan sampah diputar balik oleh warga Lingkungan Jakung dan Pasir Gadung Wadas, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan.
Akibatnya selain menumpuk, sampah pun mengakibatkan bau tak sedap di lingkungan sekitar.
Warga Perumnas Ciracas Indah RW 12, Mamo Erfanto mengatakan, sudah empat hari ini sampah di depan rumahnya tidak diangkut oleh petugas kebersihan perumahannya.
“Ada empat hari sampah numpuk di depan rumah, belum diangkalut-angkut,” ujar Mamo Erfanto, kepada Banten Raya, Minggu, 4 September 2022.
Baca Juga: Satpol PP Gerebeg Toko Jamu di Pandeglang Selatan Hasilnya 190 Paket miras Oplosan Disita
Biasanya kata Mamo Erfanto, sampah di perumahannya diangkut rutin. “Biasanya sehari pagi tuh diambil. Ini udah empat hari belum diambil,” ucap dia.
Mamo Erfanto mengaku sudah hampir satu pekan pengangkutan sampah di perumahannya telat terus.
“Iya. Sebelumnya juga, pokoknya hampir seminggu ini ngambilnya telat terus nih. Sebelumnya juga empat hari tiga hari baru diambil. Terus ini mandek lagi. Berhenti lagi. Gitu terus,” ungkapnya.
Mamo Erfanto menjelaskan, sampah di perumahannya diangkut oleh petugas sampah yang dipihaktigakan.
“Yang ambil bukan orang LH (Lingkungan Hidup). Iya bisa disebut pihak ketiga,” jelas Mamo Erfanto.
Baca Juga: Tarif Bus PO Juragan 99 Trans Terbaru dari Jakarta ke Malang Pasca Kenaikan Harga BBM
Mamo Erfanto menduga penumpukan sampah di lingkungan perumahannya, imbas penyetopan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPAS Cilowong, oleh warga Lingkungan Jakung dan warga Lingkungan Pasir Gadung, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
“Kemarin dapat infokan tukang sampah Cilowong mau ditahan. Sama masyarakat sana gara-gara protes sampah Tangsel itu. Ditahan mobilnya di Cilowong gak boleh keluar,” tutur dia.
Mamo Erfanto mengaku imbas sampah di lingkungan perumahannya numpuk, mengakibatkan polusi udara dan berpotensi penyakit.
“Iya baulah. Karena sampah kering basah empat tiga hari hari nggak diambil-ambil,” keluhnya.
Mamo Erfanto minta Pemerintah Kota (Pemkot) Serang harus turun tangan cepat mengatasi permasalahan sampah ini, agar tidak menumpuk dan mengakibatkan bau berhari-hari.
Baca Juga: Sudah Disalurkan, Cek Cara Dapatkan BLT BBM dari Pemerintah
“Pemkot atau dinas LH harus cepat nyari solusi. Kalau kelamaan makin hari sampah makin numpuk, dan bisa timbul penyakit,” beber Mamo Erfanto.
Keluhan serupa pun dilontarkan Roni salah seorang sopir pengangkut sampah di salah satu perumahan Ciracas.
Roni mengaku mobil muatan sampahnya dilarang buang ke TPAS Cilowong, lantaran disetop dan diputar balik oleh warga Lingkungan Jakung.
“Iya disuruh muter balik sama warga, gak boleh dibuang ke TPAS Cilowong,” kata Roni.
Lantaran disuruh putar balik, Roni pun akhirnya manut dan memutar balik kanan setirnya. “Iya balik lagi ke pol abis gak boleh masuk,” katanya pasrah.
Menanggapi Kepala Bidang atau Kabid Pengolahan Sampah DLH Kota Serang Rafiudin mengatakan, penyetopan mobil sampah perumahan, imbas dari penutupan mobil sampah Tangsel dan mobil sampah Kabupaten Serang.
Baca Juga: BBM Naik, Warganet Sarankan Masyarakat Gunakan BBM Revvo 89
“Iya yang nyetop warga Jakung dan Pasir Gadung,” kata Rafiudin, kepada Bantenraya.com, Minggu 4 September 2022.
Penyetopan mobil sampah perumahan, kata Rafiudin, dengan syarat harus ada bukti surat pengiriman sampah dari perusahaannya.
“Iya. Dengan alasan harus ada surat ini, surat ini segala macam. Orang sudah ada surat jalan ada kok. Bayar Retribusi ada. Distop,” ucap dia.
Rafiudin meminta Pemkot Serang harus merespon dan turun tangan dampak dari penolakan sampah Tangsel dan Kabupaten Serang ini, sebab merugikan masyarakat banyak.
“Harus tegas lah pemerintah jangan ditugaskan ke LH semua kayak gini. Muntang-manting tapi pemerintah yang di atas kayaknya masa bodoh,” keluhnya.
Baca Juga: Nita Gunawan sapa penggemarnya dengan pamer gigi, netizen: Gigi Raffi Ahmad bukan?
Rafiudin mengaku pihaknya berencana akan melaporkan persoalan penolakan dan penyetopan sampah ini ke aparat kepolisian.
“Keputusannya ya lapor ke Polres. Terkait pembuangan sampah yang distop ini kan merugikan masyarakat,” tegas Rafiudin. (***)