BANTENRAYA.COM – PT Wilmar Grup bersama Pemerintah Kabupaten Serang melakukan panen raya demplot padi di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu. PT Wilmar Group bekerja sama dengan para petani mulai tahun ini menggarap usaha beras premium di Kabupaten Serang.
Presiden Direktur PT Wilmar Padi Indonesia Saronto mengatakan, pada musim panen perdana ini pihaknya memiliki 12 demplot tanaman padi seluas 17 hektare yang tersebar di Kecamatan Kramatwatu, Ciruas, Pontang, Lebakwangi, dan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang yang pengelolaannya dikerja samakan dengan para petani.
“Kerja sama ini tujuannya untuk meningkatkan produktivitas panen sehingga bisa meningkat dan juga pendapatan petani bisa meningkat, tentunya juga dengan kerja sama ini PT Wilmar memberikan kontribusi kepada negara untuk ketahanan pangan,” ujar Saronto usai panen, Rabu Agustus 2022.
Ia mengungkapkan, produksi padi yang dikerja samakan dengan petani mengalami peningkatan sebesar 15 persen dari yang biasanya 1 hektar lahan menghasilkan sekitar 6 ton menjadi 7 ton dengan penggunaan pupuk mutiara yang dicampur dengan pupuk subsidi.
“Pada musim tanam berikutnya mungkin tidak demplot lagi tapi langsung tanam 500 hektar. Bentuk kerja samanya dari Wilmar memberikan benih, pupuk, pestisida, kemudian petani setelah panen baru mengembalikan biaya tersebut tanpa bunga. Lahannya punya petani karena kita tidak punya lahan,” katanya.
Saronto menuturkan, beras yang dibeli dari petani selanjutnya diproduksi menjadi beras premium untuk dipasarkan di Indonesia.
“Jenis padinya ciherang, inpari 32, dan mekongga. Bisinis padi ini baru berjalan empat tahun di Ngawi dan Mojokerto, Jawa Timur, sekarang kita masuk Kabupaten Serang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengapresiasi kerja sama antara PT Wilmar dengan petani karena kedua belah pihak akan mendapat keuntungan dan petani dapat belajar teknologi serta petani bisa ikut menjadi suplier gabah ke PT Wilmar.
Baca Juga: Waduh Gawat, 44 Warga Pandeglang Terjangkit HIV AIDS, Penyebabnya Berbagai Macam
“Seperti disebutukan Pak Saronto dalam jangka panjang akan ada mekanisme bisnis dimana penggilingan lokal kita itu bisa bekerja sama, jadi bukan hanya gabah yang disuplai ke Wilmar tapi juga beras pecah kulit atau beras medium misalnya. Untuk harga gabah di Serang Rp4.700 per kilogram tapi kalau Wilmar terima dengan harga Rp5.000,” katanya. (***)