BANTENRAYA.COM – BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang mencatat telah terjadi 25 gempa bumi di Banten dan sekitarnya pada periode 19-25 Agustus 2022.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Tangerang Urip Setiyono mengatakan, berdasarkan rekapitulasi frekuensi gempa bumi di Banten mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.
“Lebih tinggi 14 persen frekuensi kejadiannya dengan periode 12 – 18 Agustus 2022 yaitu 22 kejadian gempa bumi,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Sabtu 27 Agustus 2022.
Baca Juga: Cerita Sebenarnya dari Tom Felton Si Draco di Harry Potter yang Dikira Mualaf Gara-gara Hal Ini
Ia menjelaskan, sebaran pusat gempa bumi atau episenter umumnya berada di laut.
Tepatnya berada di zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian barat Provinsi Lampung, Selat Sunda, hingga Jawa Barat.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di bawah 3 yaitu sebesar 36 persen atau 9 kejadian, 56 persen atau 14 kejadian memiliki kekuatan magnitudo 3 hingga 5.
Baca Juga: Kemenkum HAM Dihack, Data Pegawai, Mulai Nama, Orang Tua, bahkan Rekening Dijual Bebas
“Lalu 8 persen atau 2 kejadian gempa bumi dengan memiliki kekuatan magnitudo di atas 5,” paparnya.
Berdasarkan kedalamannya, lanjut Urip, gempa bumi dangkal di bawah 60 km frekuensinya sebesar 92 persen atau 23 kejadian.
“Gempa bumi menengah dengan kedalaman 60 km hingga 300 km sebesar 8 persen atau 2 kejadian dan tidak ada kejadian gempa bumi dalam di atas 300 km,” tuturnya.
Baca Juga: Perseteruan Erick Thohir dan Faizal Assegaf, Sebut ada Fitnah di Medsos, Benarkah?
Dari 25 gempa bumi yang terjadi, terdapat 1 kejadian gempabumi yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten.
Gempa bumi itu memiliki magnitido 6,3 pada 23 Agustus 2022, pukul 21.31 WIB dengan pusat gempa di laut 80 km selatan Kota Manna, Bengkulu dengan kedalaman 52 km.
“Dirasakan di Bayah, Malingping, Ujung Kulon, Labuan dengan skala intensitas II – III MMI,” pungkasnya. ***


















