BANTENRAYA.COM – Kecamatan Kasemen, Kota Serang, berencana membuat dapur gizi di wilayahnya.
Pembuatan dapur gizi salah satu upaya untuk menurunkan stunting di Kecamatan Kasemen.
Rencana pembuatan dapur gizi ini diungkapkan Camat Kasemen Ahmad Nuri, Jumat 29 Juli 2022.
Baca Juga: Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah Serta Waktu Terbaik Untuk Mengamalkannya
“Kita sudah siapkan ada dapur gizi. Dengan nanti memberikan bantuan. Ada susu, alat-alat pengukur, kita siapkan ada di sana,” ujar Ahmad Nuri, kepada Bantenraya.com.
Ahmad Nuri menjelaskan, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas, apalagi penurunan stunting program pemerintah pusat.
“Dan saya sebagai camat senantiasa melakukan kerja keras untuk penuntasan stunting dengan bekerja sama dengan stackholder yang ada,” jelas dia.
Ahmad Nuri mengaku, pihaknya pun akan melibatkan ulama untuk senantiasa memberikan sosialisasi ke masyarakat.
Peran ulama sendiri memberikan hujjah keagamaan tentang arti penting kesehatan dan menjaga stunting.
“Pemerintah sosialisasi melakukan gerakan. Kita telah melakukan itu semua berkolaborasi. Karena hidup tidak sendiri harus ada kolaborasi,” tuturnya.
Baca Juga: 5 Games Gratis Terbaik untuk Menghasilkan Uang Crypto
Ahmad Nuri mengaku pihaknya akan mendata kasus stunting terlebih dahulu di masing-masing kelurahan. Pendataan kasus stunting untuk memastikan jumlah stunting.
“Setelah akurasi data, maka saya akan mengecek kepada kelurahan lewat RT RW, karena kita sedang road show. Kemarin di Kelurahan Margaluyu saya road show tiga komitmen sunting, sampah, dan gizi buruk,” kata Ahmad Nuri.
“Ada yang potensi stunting berapa. Nah didata kita akan compare dengan data dari Dinkes ini, sehingga fokus kita laporkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Series Cupcake untuk Rain Berapa Episode? Berikut Jadwal Tayang dan Link Nonton Bukan LK21
Ahmad Nuri menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Serang, kasus stunting di Kecamatan Kasemen tersebar dibeberapa kelurahan.
Kelurahan Bendung 176 kasus, Kelurahan Kasemen 19 kasus, Kelurahan Masjid Priyayi 138 kasus, Kelurahan Warung Jaud 153 kasus, Kelurahan Banten 21 kasus, Kelurahan Sawah Luhur 43 kasus, Kelurahan Kilasah 144 kasus, Kelurahan Kasunyatan 114 kasus, dan Kelurahan Margaluyu 42 kasus.
“Ini potensi memang yang sekiranya prediksi 849 dari Dinkes, kita bisa selesaikan. Saya yakin dengan langkah-langkah itu,” ucap dia.
Baca Juga: PERLU DISIMAK! Ini Bacaan Doa Awal Tahun Baru Islam dan Amalan Terbaik pada 1 Muharram
Meski angka stunting di Kecamatan Kasemen cukup tinggi, Ahmad Nuri optimis mampu menekan, bahkan menuntaskan dengan predikat zero stunting.
“Ya selesailah. Kalau saya yakin dengan fakta integritas. Ini baru potensi doang ya. Kalau potensi kan kita bisa antisipasi. Kecuali faktanya sudah kondisinya memang sudah stunting,” terangnya.
Ahmad Nuri mengungkapkan, tingginya kasus stunting di Kecamatan Kasemen disebabkan beberapa faktor.
Baca Juga: Full Sinopsis Big Mouth Beserta Link Nonton Episode 1 Sub Indo Bukan Telegram, Drama Lee Jong Suk
Faktor pertama pemahaman pola hidup yang tidak tepat.
“Misalkan ketika lahir, ketika hamil, biasanya ibu hamil makanya tiga kali, dia dua kali. Gimana mau bergizi. Paling ada nasi sama ikan asin,” ungkap Ahmad Nuri.
Kemudian, lanjut Ahmad Nuri, faktor yang kedua adalah ekonomi.
Baca Juga: Berbagai Ucapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H Penuh Makna dan Cocok Dibagikan Ke Media Sosial
“Kemiskinan juga jadi salah satu faktor. Selain itu usia pernikahan, nah itu tugasnya KUA dan ulama untuk memberikan sosialisasi,” beber dia. ***

















