BANTENRAYA.COM – Berikut cerita Rogot Nyowo dari thread Padusan Pituh karya Simple Man, ceritakan sumpah yang merenggut nyawa satu keluarga.
Rogot Nyowo merupakan thread horor yang ditulis oleh SimpleMan, dan dibagikan di akun Twitternya @SimpleM81378523 pada 6 November 2019.
Selain cerita horor KKN Di Desa Penari, dan Sewu Dino, thread Rogot Nyowo juga banyak disukai para penggemarnya.
Thread Rogot Nyowo ini menceritakan kisah sumpah yang merenggut nyawa satu keluarga.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Buat Whatsapp Offline Padahal Online
Di mana satu keluarga tersebut berjumlah 7 orang, dan setiap orang mendapatkan kutukan sesuai dengan sumpahnya.
Penasaran seperti apa cerita horor Rogot Nyowo tersebut? Simak artikel ini sampai selesai.
“gw inget, malam itu, gw lagi mau tidur. lampu kamar udah gw matiin, di luar turun hujan gede” “tiba-tiba.. gw denger suara pintu kamar di buka, karena gw penasaran, gw turun dari tempat tidur, gw jalan sampe pintu kamar, pas gw intip, ada nyokap gw, wajahnya.. kaya orang bingung.
Baca Juga: Cuaca Jadi Dingin Sampai Agustus 2022, Indonesia Terkena Fenomena Aphelion?
“gw udah mau buka pintu kamar, tapi.. tiba-tiba, nyokap gw masuk ke kamar itu” “awalnya gw pikir selesai, toh dia berdiri di kamar adik gw, namanya.. Linduu” “pas gw mau balik ke tempat tidur, tiba-tiba, gw denger suara Lindu teriak kenceng!!” “nyokap mau bunuh anaknya sendiri!!”
“gw lari, di ikuti orang serumah” “lo tau apa yang terjadi disana?” wanita itu menatap semua orang yg melihatnya bercerita.
“nyokap cekik anaknya, iya, anaknya yg masih umur 7 tahun!!” wanita itu tertawa sembari bercerita, membuat semua yg mendengarnya merasa tidak nyaman.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Motto Hidup Pelajar di MPLS yang Singat, Keren, Kekinian dan Buat Orang Takjub
“nyokap gw sakit!! SAKIT BANGET!! padahal, dulu dia gak begitu, sebelum kedatangan yang kata nenek gw, rumah gw kedatangan Dayoh Rencang!!” wanita itu menunggu, ia melihat ekspresi semua orang, namun, tampaknya tidak ada yg mengerti maksud ucapannya. ia masih menunggu.
seorang lelaki berewok lantas bertanya pada wanita yg masih tenang duduk, senyumnya ganjil. “Dayoh rencang itu apa? bahasa jawa ya?”
wanita itu tersenyum “gw dari jawa, tapi gw gak bisa bahasa jawa, tapi.. kata teman jawa gw, itu istilah kuno, bukan bahasanya namun”
Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Film Korea 2037 yang Viral di TikTok, Bisa Lihat Dimana?
wanita itu seperti tidak mau melanjutkan ucapannya, namun ekspresi penasaran semua orang yg menunggu cerita itu di lanjutkan masih bertanya-tanya,
“Dayoh Rencang memiliki makna simbolis yg sudah lama tidak pernah disebut lagi, makna filosofis dari datangnya, hantu anak-anak!”
“hantu anak-anak, maksudnya?!” tanya salah satu pendengar,
“nyokap gw mendapat pesan dari hantu anak-anak itu, dia bilang, Lindu itu” “ANAK SETAN!!” “mereka datang, buat jemput Lindu”
“sekarang bayangin ekspresi nyokap lu ngatain SETAN sambil nyekik darah dagingnya sendiri”
“tapi satu yg gw inget!!” “nenek gw mengatakan sesuatu yg bener-bener ganggu pikiran gw sampe saat ini”
“apaan?” tanya lelaki berewok itu lagi.
“PADUSAN PITUH” “karena selepas kejadian itu, nyokap gw di pasung, sampe akhirnya mati karena gigit lidahnya sendiri”
“diakhir hidupnya, dia menulis sebuah nama. CODRO BENGGOLO dan ANGGODO kudu nerimo ROGOT NYOWO!!”
“cuk!!” bisik seorang lelaki, “ngedongeng teros, ibuk mateni anak lah, ibuk mati bunuh diri lah, pancen seneng nggarai wong keweden!! Mir, Mira” (dongeng terus, ibu bunuh anaknya lah, ibu bunuh diri lah, memang paling suka bikin orang takut ya kamu!! Mir, Mira)
Mira, nama itu memang sudah hampir terkenal di kalangan anak-anak yg bekerja di kantor ini, salah satu dari pencerita paling ngawur namun memberi esensi horror lain yg membuat semua temannya tidak bosan mendengar ceritanya, Mira menatap Riko, lelaki di depannya, ia tersenyum,
“gak semua ceritaku karangan!! ada beberapa yg asli, dan kalau aku ngasih tau kamu mana yang asli, kamu bakal lupa caranya kencing di kamar mandi!!”
Riko tidak peduli. “nama terakhir itu, apa.. ROGOT NYOWO!! aku kayak pernah dengar, tapi apa ya? itu ngarang juga?”
Mira, diam.
“Mir, gw minta file kasus orang bunuh diri itu, kirim ke email ya!!” teriak seorang perempuan dari seberang meja, Riko langsung menanggapi, “gak usah ikutan ngomong gw lo, kamu orang jawa, pakai aku aja, dulu pertama kesini malah pake saya kamu!!”
“iya” jawab Mira
Riko yg entah karena memang senggang, tiba-tiba melihat sebuah jurnal di atas meja Mira.
Mira yg kembali menatap layar monitornya membuat Riko secara sembunyi-sembunyi mengambilnya, disana, Riko membuka jurnal itu, didalamnya banyak sekali sobekan dari koran-koran tua,
untuk apa Mira menyimpan potongan koran tua ini, Riko membuka lembar per lembar, semua tidak ada yg dimengerti oleh Riko,
sampai Riko terhenti di salah satu halaman dengan headline “satu keluarga kaya tewas satu persatu akibat Santet kuno” Riko menatap Mira yg belum menyadari
di samping potongan koran ada kertas kosong, tertulis disana sebuah tulisana yang di coret-coret dengan pena, Riko menatap tulisan itu yang terbaca, “JANUR IRENG!!” sebelum Mira sadar dan menatap sengit Riko dan merebut jurnal itu.
“ASU KOEN, MINGGAT!! usir Mira,
Riko pergi.
jam makan siang, seseorang memanggil Mira, ia mendekat lalu duduk, di hadapannya ada Riko dan Stella, salah satu atasannya.
“Riko cerita, kamu masih nyelidiki kasus itu? kasus lama yg bahkan sampe jadi semacam cerita legenda gitu, apa itu?” Stella menatap Riko.
“JANUR IRENG”
“yes. JANUR IRENG!!” kata Stella, “gak ada gitu sesuatu yg bikin kamu tertarik, ya maksudku bukannya ngelarang, tapi kasus itu sampe sekarang gak ada yg tahu, bahkan apa yg terjadi saja gak ada buktinya, lagian dapat nama JANUR IRENG darimana?” tanya Stella
“Lindu” jawab Mira
Stella tampak berpikir, ia menatap Riko dan Mira bergantian sebelum, “ada 3 orang yg pernah terlibat dalam koran di jurnalmu!!” Stella mengamati sekeliling, “satu orang mati!! satunya gila!! dan satunya” Stella menyesap rokok, “jadi kaya melintir!!” “itu kasus paling aneh Mir!!”
Mira membuka pintu rumah, ia berjalan menelusuri ruang tamu, dari salah satu pintu kamar, Mira membukanya, di dalam sana, ia melihat ibunya tengah sholat
Mira kembali menutup pintu, namun tiba-tiba, ia melihat Lindu berdiri di depannya “ibuk gak boleh sholat!!” Mira diam,
Mira melihat tangan Lindu, jemarinya berdarah-darah, “sudah pulang nak” sahut ibunya membuka pintu kamar, “anak itu sudah keluar, tadi ibu kunci dia di gudang bawah”
“anak sekecil ini kenapa di perlakukan seperti itu buk” kata Mira,
“karena anak ini adalah Benggolo!!” sahut ibu
sudah ratusan kali Mira mendengar nama “Benggolo” entah dari almarhumah neneknya sampai ibunya, seakan nama itu adalah hal terburuk, namun setiap di tanya apa itu Benggolo tak ada satupun yg menjawabnya.
Mira menggandeng Lindu masuk ke kamarnya, sejak awal, hidup Mira hanya melihat ibuk dan anak seolah-olah ingin saling bunuh membunuh.
Rumah ini terasa seperti neraka.
Mira membantu adiknya membersihkan luka di tangannya, “kamu nyakarin pintu lagi” tanya Mira,
“iyo mbak” Lindu tersenyum, “mbak, ibuk ojok oleh sembayang maneh, engkok, dayohe teko maneh” (kak, ibu jangan dibolehin sholat nanti tamunya datang lagi)
“dayoh sopo seh Ndu, sembahyang kan kewajiban” (tamu siapa yg datang, sholat itu kewajiban)
Lindu lantas berbisik lirih, “umur’e ibuk wes gak dowo mbak, aku mau ndelok onok Dayoh teko” (umur ibuk gak panjang, tadi aku lihat tamunya sudah datang)
Mira menatap adiknya ngeri,
Lindu menarik tangan Mira, membawanya ke jendela kamar, menyibak tirai itu, lantas Mira bisa melihat halaman rumahnya, namun, tidak ada siapapun disana.
“iku mbak, onok sitok sing longgoh nang nisor wet pencit” (itu kak, ada satu yg lagi duduk dibawah pohon mangga)
Mira bingung
Lindu melambai, membuat Mira akhirnya menutup tirai, ia memeluk adiknya.
hening, sunyi, sebelum, “MIRAAAA!!” teriakan ibunya membuat Mira tercekat dan pergi menuju kamar ibunya, disana, ibunya mencakar kelopak matanya, menariknya seakan ia ingin merobek wajahnya, Mira menjerit.
butuh waktu bagi Mira untuk sadar sebelum ia mengkekal tangan ibunya agar berhenti melakukan hal itu, darah keluar dari kelopak matanya, “onok opo buk!!” (ada apa buk)
ibu Mira menunjuk jendela, Mira perlahan-lahan, mengintip jendela ibunya saat dengan mata kepala sendiri,
Mira melihat, seorang anak perempuan, tidak, lebih dari ratusan anak perempuan dengan pakaian lusuh, mereka bertelanjang kaki berdiri memenuhi halaman rumah Mira.. mereka serempak mengatakannya, “Balekno Benggoloku!!” (kembalikan Benggoloku!!)
Mira kembali menutup tirai, saat itu ia melihat ibunya kembali.
“onok opo asline buk!!” (ada apa sebenarnya buk)
ibu Mira tampak diam, namun Mira terus mencoba membuat ibunya bicara, sampai, Lindu masuk ke kamar dan melihat Mira dan ibunya..
“anak itu milik seseorang”
“anak orang gimana buk, aku lihat ibuk yg melahirkannya!!”
ibu Mira menatapnya”dia bukan saudaramu!! CODRO, ingat nama itu nduk, nama yg pernah disebut nenekmu. Lindu anaknya”
“kenapa dengan Codro? dan siapa dia?”
Lindu tiba-tiba mengatakannya, “ROGOT NYOWO mbak”
“iya, Rogot nyowo” kata ibu Mira, “dia butuh Lindu, untuk melindunginya dari Rogot nyowo”
“aku gak ngerti buk.. Lindu bukan saudaraku bagaimana, jelas-jelas ibuk yg melahirkannya?”
“Codro meniduri setiap janda, saat bapakmu mati, ibuk..” ibu Mira mulai menangis,
Lindu mendekati Mira dan ibu, “nek aku metu, Dayohe bakalan ngaleh” (kalau aku keluar, tamu yg datang akan pergi)
Mira menatap adiknya, mencengkram tangannya, “jangan!! ibuk belum menjelaskan semuanya” “apa itu Rogot nyowo dan apa hubungannya?”
“Rogot Nyowo iku sumpah wong pitu nang persekutuan keluarga, ben keluarga nduwe ingon lan kutukane dewe-dewe, sak iki, onok balak sing nggarai getih pituh kepecah, kabeh keluarga podo masang awak kanggo ngindari sumpah Rogote dewe-dewe”
(Rogot nyowo adalah sebuah sumpah dari 7 orang yg bersekutu, keluarga besar, yang semuanya punya peliharaan dan kutukannya sendiri-sendiri, sekarang, bencana yang membuat 7 darah terpecah, membuat semua keluarga pasang badan untuk menghindari sumpah mereka sendiri-sendiri)
Itulah cerita Rogot Nyowo dari thread Padusan Pituh karya Simple Man, ceritakan sumpah yang merenggut nyawa satu keluarga.*


















