BANTEN RAYA – Reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Labuan hingga kini belum jelas alias molor.
Padahal, pemerintah pusat awalnya menjadwalkan reaktivasi ini akan digarap pertengahan tahun 2022 dan ditandai dengan adanya pendataan warga selama ini mendiami jalur KA.
“Saat ini rencana aktivasi jalur kereta api Rangkas-Labuan tersebut sepi lagi. Sesuai informasi awal yang kami terima, pembangunan jalur reaktivasi segmen 2 sepanjang 37,9 kilometer akan dilaksanakan pertengahan tahun ini. Namun di lapangan belum ada tanda-tanda akan dimulai atau molor,” kata Plt Kadishub Pandeglang Tatang Muhtasar, Minggu 12 Juni 2022.
Baca Juga: Kelompok Tani Citaman-Lawangtaji Dapat Penghargaan Jadi Poktan Berprestasi Tingkat Provinsi Banten
Menurutnya, progres reaktivasi jalur kereta api sebenarnya sudah mengalami kemajuan, dengan adanya pencatatan data lahan di sepanjang jalur mati oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Memang ada kemajuan, bulan Februari kemarin kita kedatangan konsultan dari PT KAI untuk menghitung kembali data kepemilkan lahan dari Rangkasbitung sampai Labuan,” ujarnya.
Dijelaskannya, tercatat dari jalur Rangkasbitung sampai Kadomas, Kecamatan Pandeglang ada 100 orang lebih data kepemikan lahan milik warga. “Untuk sementara baru data, kemudian PT KAI akan membayar ganti rugi lahan milik warga,” jelasnya.
Tatang mengatakan, rencananya reaktivasi rel kereta api dilakukan dua tahap. Jakur ke Stasiun Kadomas, Kecamatan Pandeglang kata Tatang akan jadi prioritas setelah jalur Rangkasbitung-Kadomas selesai dibangun. “Dari Rangkasbitung ke Kadomas sepanjang 22 kilometer, dan untuk Kadomas-Labuan sekitar 30 kilometer,” ujarnya.
Baca Juga: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pandeglang Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan koordinasi kembali dengan Kementerian Perhubungan (Kemehub) menanyakan rencana reaktivasi jalur kereta api Labuan.
“Reaktivasi jalur kereta api masih mangkarak. Belum ada kejelasan. Nanti kami akan road show ke pusat,” kata Irna. Irna menginginkan, jalur kereta api di Kabupaten Pandeglang bisa kembali beroperasi. Sebab, keberadaan kereta api bisa mendongkrak ekonomi Pandeglang. “Kami ingin reaktivasi jalur kereta api dilaksanakan sesuai harapan. Kami ingin pusat memperhatikan daerah,” harapnya. ***

















