BANTENRAYA.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut turun tangan membongkar lokasi, dan fakta sebenarnya dari kisah KKN para mahasiswa di Desa Penari.
Dalam postingannya di instagram resmi @erickthohir, mengundang Pengelola dan Penjaga Rowo Bayu, Sudirman. Pria tersebut kemudian mengungkap kebenaran dari kisah KKN di Desa Penari.
Di video itu, Erick Thohir menanyakan kepada Sudirman mengenai kebenaran cerita KKN di Desa Penari.
”Ini kisah nyata pak,”kata Sudirman dari akun instagram Erick Thohir, yang dikutif Bantenraya.com pada Rabu 18 Mei 2022.
Baca Juga: Dea OnlyFans Ngaku Hamil 23 Minggu, Warganet Sebut Kecelakaan Kerja
Sudirman menjelaskan kisah itu merupakan cerita Mahasiswa yang berasal dari salah satu kampus di Surabaya, saat melaksanakan KKN di wilayahnya.
“Cerita KKN Desa Penari berangkat dari KKN 2008, itu ada 6 mahasiswa dari Surabaya,” jelasnya.
Sudirman mengungkapkan awal mula terungkapnya Desa Penari ini, bermula dari pasangan mahasiswa ini lalu keluar dari situs, atau area KKN.
“Nah dalam studi kasusnya, ada dua remaja ini ada ikatan asmara. Sehingga dalam menjelajah itu tidak di situs. Keluar dari situs,” ungkapnya.
Sudirman menambahkan di luar area KKN ini kemudian pasangan mahasiswa itu bertemu seseorang. Mahasiswa itu lalu diajak sampai ke rumahnya.
Baca Juga: Link Nonton Drakor Love All Play Episode 9 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler dan Jadwal Tayang
“Keluar dari situs, agak di utaranya disitu ketemu seseorang diajak ke rumahnya sampai di rumahnya diberi suguhan, dijamu makan dan lain-lain,” tambahnya.
Sudirman mengatakan, sebelum pulang sempat menanyakan nama Desa yang didatangi kedua mahasiswa itu. Oleh pemilik rumah, menyebut jika itu merupakan desa Penari
“Dan di tanyalah ini desa apa, si mahasiswa tanya itu. Di jawablah jika itu Desa Penari. Karena sudah pulang, dia pamit pulang. Diberi bingkisan pak, bingkisan ini bagus, kemasnya pakai kertas koran, dimasukan tas dan dibawa pulang,” katanya.
Sudirman menjelaskan sekembalinnya ke wisata Rowo Bayu, kedua mahasiswa itu bercerita kepada teman-temannya jika ke baru mendatangi Desa Penari.
“Untuk membuktikan, pasangan mahasiswa ini membuka oleh-oleh bungkusan kertas yang diberi orang tadi. Saat dilihat, ternyata bukan bungkusan kertas tapi sudah berubah menjadi daun talas. Saat bungkusan ini dibuka, isinya ternyata kepala kera yang masih segar,” jelasnya.
Usai dari kejadian itu, Sudirman menegaskan, mahasiswa yang laki-laki langsung pingsan dan beberapa hari kemudian meninggal. Sedangkan ceweknya, satu bulan kemudian meninggal.
“Itu cerita sesungguhnya dari versi Kepala Desa Rowo Bayu. Tercatat semuanya pak, tanggal dan sebagainya,” tegasnya.
Baca Juga: 1.600 Lulusan SLTA Ikut UTBK 2022 Masuk PTN di Banten
Sementara itu, Erick Thohir mengaku penasaran dengan Desa Penari tersebut. Bahkan rencanannya dia akan berkunjung ke Desa Rowo Bayu.
“Saya sudah dua kali ke Banyuwangi, berarti ini ada yang ketiga. Nanti saya akan datang tapi Desa Penarinya tapi siang hari ya, jangan malam, khawatir nanti ada yang ketinggalan,” katanya. ***



















